Pintasan.co, Yogyakarta – Pemerintah Kota Yogyakarta kembali mengadakan serangkaian pelatihan kerja yang dapat diikuti secara gratis oleh masyarakat.
Program ini diselenggarakan untuk memberikan keterampilan yang dapat membuka lebih banyak peluang kerja, serta mengurangi angka pengangguran.
Sebagai informasi, tingkat pengangguran terbuka di Kota Yogyakarta saat ini masih tergolong tinggi, dengan angka sekitar 6,07 persen.
Sekretaris Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Yogyakarta, Gunawan Adhi Putra, menyampaikan bahwa pihaknya berupaya untuk memperluas peluang kerja.
Untuk tahun ini, terdapat 15 program pelatihan kerja gratis yang dapat diikuti oleh warga Kota Yogyakarta.
“Pada prinsipnya, kami mendukung program pemerintah, program Wali Kota, untuk memberikan kesempatan yang lebih luas pada warga Kota Yogya, dalam bekerja,” tandasnya, Minggu (16/3/25).
Beberapa jenis pelatihan yang tersedia antara lain, event organiser, setir mobil beserta SIM A dengan tiga angkatan, cake and pastry dengan dua angkatan, barista, dan tata rias kecantikan.
Selain itu, ada juga pelatihan menjahit dasar, menjahit terampil, sosial media marketing, satpam, otomotif motor, desain grafis, hingga tata rias pengantin.
“Jenis pelatihannya dibuat secara proporsional. Usulan dari masyarakat dan melihat peluang kerja yang ada. Misalnya, ada usulan pelatihan di bidang kuliner karena banyak potensi. Jadi, kita menyesuaikan kebutuhan pasar juga,” ucapnya.
Dijelaskan bahwa pendaftaran pelatihan kerja telah dibuka melalui aplikasi Jogja Smart Service (JSS) dengan memilih menu pendaftaran pelatihan.
Kemudian, unggah dokumen pendaftaran yang meliputi KTP Kota Yogyakarta dengan usia antara 18-58 tahun, kartu pencari kerja, ijazah terakhir, pas foto 3×4 berwarna, dan sertifikat keterampilan untuk pelatihan lanjutan.
Selanjutnya, ikuti proses pendaftaran dan seleksi peserta, yang pelaksanaannya telah dijadwalkan dengan rentang waktu antara April hingga Oktober 2025.
“Total kuota untuk 292 peserta. Sedangkan kuota peserta setiap kegiatan pelatihan kerja maksimal 40 orang. Kuota ini kita upayakan bisa menampung semaksimal mungkin,” jelasnya.