Pintasan.co, JakartaPresiden Prabowo Subianto berencana membentuk sebuah super holding BUMN yang diberi nama Daya Anagata Nusantara (Danantara)

Tujuan dari pembentukan Danantara adalah untuk mengelola BUMN besar yang telah mapan, seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dan MIND ID. 

Dengan struktur ini, Danantara akan menjadi induk utama yang mengawasi tujuh perusahaan pelat merah besar tersebut.

Namun, langkah ini memunculkan pertanyaan tentang peran Kementerian BUMN di masa mendatang. 

Menteri BUMN, Erick Thohir, menjelaskan bahwa Danantara akan bertanggung jawab atas BUMN yang sudah sehat, sementara BUMN yang masih memerlukan perbaikan akan tetap berada di bawah pengelolaan Kementerian BUMN. 

“Artinya apa, kinerja kita yang selama ini diapresiasi, di mana 7 BUMN besar ini dinyatakan sehat. Nah sisanya nanti, kembali, memang garis tangan saya, restrukturisasi. Memang garis tangannya gitu.” ungkap Erick.

Erick menekankan bahwa Danantara tidak hanya akan mengelola perusahaan dengan aset besar, melainkan juga BUMN yang asetnya lebih kecil, asalkan sudah berada dalam kondisi sehat. 

Sedangkan Kementerian BUMN akan tetap menjalankan perannya dalam restrukturisasi BUMN yang masih memerlukan dukungan perbaikan. 

“Selama ini saya di BUMN itu memang garis tangannya restrukturisasi, yang tidak sehat jadi pada sehat, ya kan? Bahkan dividennya Rp90 triliun, terbesar sepanjang sejarah,” tambah Erick, merujuk pada kinerja positif BUMN yang dihasilkan melalui upaya restrukturisasi.

Lebih lanjut, Erick menyebut bahwa status Danantara, apakah akan menjadi BUMN atau lembaga independen, masih dalam tahap kajian. 

“Yang pasti kami BUMN sudah memberikan tempat, salah satu aset Bank Mandiri. Cuma kalau tadi ditanya sama, Pak ini deal-nya kapan? Nah ini lagi kajian,” ujar Erick. 

Keberadaan Danantara ini juga disebutkan masuk dalam pembahasan untuk revisi UU BUMN, yang akan memperkuat peran holding ini dalam mendukung struktur dan tata kelola BUMN yang lebih optimal.

Baca Juga :  Ketersediaan Beras di Sulsel Terjamin, Stok Capai 257 Ribu Ton