Pintasan.co, Bantul – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul menyatakan bahwa Bank Bantul merupakan salah satu bank yang sehat di Indonesia dan telah mendapatkan pengakuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai salah satu yang terbaik.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengatakan bahwa pencapaian ini mencerminkan komitmen dan konsistensi yang solid dalam mengatasi berbagai tantangan.
“Apalagi, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) memiliki peran penting dalam meningkatkan kapasitas fiskal daerah,” katanya dalam acara pengajian dan buka bersama Ramadan 2025 di Aula Bank Bantul pada Minggu (9/3/2025).
Kendati demikian, sebagai bagian dari Pemkab Bantul, pihaknya terus berupaya mendorong peningkatan kapasitas fiskal.
Salah satunya melalui pendapatan asli daerah (PAD) yang berasal dari Bank Bantul. Hal ini dilakukan karena PAD memiliki peran vital dalam mengatasi kemiskinan dan masalah stunting.
Mengingat transfer dana dari pemerintah pusat bersifat tidak stabil, daerah perlu mandiri dalam mengelola keuangan dengan memanfaatkan sumber pendapatan mereka sendiri.
“Kita adalah daerah otonom yang diberikan hak untuk mengelola pemerintahan sendiri, termasuk dalam mencari PAD. Salah satunya melalui BUMD, seperti Bank Bantul, yang hasilnya juga akan digunakan untuk transfer ke kabupaten,” tambahnya.
Dengan cara ini, pemimpin di Bumi Projotamansari ini menekankan bahwa BUMD harus dikelola dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas, sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat dan pemerintah daerah.
Di sisi lain, Direktur Utama Bank Bantul, Bambang Suryo Wibowo, juga menegaskan bahwa pihaknya tetap berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kontribusi PAD di Bumi Projotamansari.
“Komitmen kami, dalam tidak hanya mengelola jasa keuangan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bantul. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM),” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Bambang turut me menyampaikan bahwa aset Bank Bantul telah mencapai Rp542 miliar.
Selain itu, pihaknya juga menawarkan berbagai produk kredit, salah satunya adalah Kredit Investasi Emas atau Pundi Emas, yang memberikan pinjaman berbasis emas kepada masyarakat.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat perekonomian lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bantul dengan menyediakan akses pembiayaan yang lebih mudah dan terjangkau.
“Sebagai salah satu penyumbang PAD Pemkab Bantul, kami juga mengembalikan 55 persen dari laba sebagai PAD,” tandasnya.