Pintasan.co, Sleman – Sektor pariwisata tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sleman.

Kehadiran pembangunan jalan tol sebagai proyek strategis nasional diharapkan dapat memberikan nilai tambah yang mempercepat laju pertumbuhan ekonomi.

Pemerintah Kabupaten Sleman juga optimis bahwa pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2024 akan tetap berada pada kisaran 5 persen, dengan proyeksi antara 5,09 hingga 5,50 persen.

“Wisatawan yang datang, menginap dan berbelanja diharapkan dapat menggerakkan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sleman,” kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Sleman, R. Haris Martapa, dikutip Sabtu (7/12/2024). 

Tren ekonomi di Kabupaten Sleman pada tahun 2023 tumbuh mencapai 5,09 persen.

Pada tahun 2024 hingga triwulan II, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS)perekonomian tercatat tumbuh sebesar 5,09 persen.

Jika dilihat dari kontribusi terhadap perekonomian DIY, Kabupaten Sleman memberikan sumbangan terbesar dengan angka 32,87 persen, diikuti oleh Kota Yogyakarta sebesar 25,67 persen, Kabupaten Bantul 18,71 persen, Gunungkidul 13,99 persen, dan Kabupaten Kulon Progo 8,75 persen.

Beberapa sektor yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Sleman antara lain industri pengolahan, konstruksi, penyediaan akomodasi dan makan minum di sektor pariwisata, serta pertanian.

Pada tahun 2023, keempat sektor itu memberi kontribusi kisaran 8-12 persen.

“Pertanian meskipun andilnya di bawah 10 persen, namun merupakan sektor yang menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Sleman. Ke depan, kami akan terus berupaya meningkatkan produktivitas pertanian dengan penggunaan teknologi,” ujar Haris.

Kapasitas UMKM dan pelaku industri, yang merupakan sektor unggulan, akan ditingkatkan melalui berbagai pelatihan serta dukungan permodalan melalui dana penguatan modal.

Selain itu, juga akan diberikan fasilitasi dalam hal pemasaran dan penguatan kelembagaan.

Di sektor konstruksi, Pemkab Sleman telah merencanakan pembangunan infrastruktur yang mendukung perekonomian, seperti revitalisasi pasar tradisional dan pemeliharaan jalan serta jembatan untuk memperlancar kegiatan ekonomi.

Baca Juga :  Puspawati Husler: Komitmen untuk Kesejahteraan Perempuan dan Lansia di Luwu Timur

Sementara itu, di sektor pariwisata fokus utama adalah pengembangan desa wisata dan ekonomi kreatif yang berpotensi menarik kedatangan wisatawan.

“Kami targetkan ekonomi di Sleman tahun 2025 mendatang tetap tumbuh pada kisaran angka 5,1-5,6 persen. Berbagai program kegiatan pada empat sektor unggulan itu diharapkan bisa menjadi penggerak,” ujar Haris. 

Perekonomian pada tahun 2024

Lebih lanjut mantan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sleman ini mengakui bahwa meskipun target pertumbuhan ekonomi tahun depan cukup ambisius, perekonomian pada tahun 2024 menghadapi berbagai tantangan yang cukup kompleks.

Deflasi yang berlangsung selama lima bulan berturut-turut di DIY berdampak negatif terutama bagi pelaku usaha karena produk mereka tidak laku terjual.

Hal ini berpotensi menyebabkan pelambatan aktivitas ekonomi.

Untuk mengatasi dampak penurunan perekonomian pasca deflasi yang berkelanjutan, Pemkab Sleman telah melaksanakan berbagai program.

Salah satunya adalah penerbitan Instruksi Bupati (Inbup) Sleman No. 20 Tahun 2024 tentang Pola Tanam Cabai untuk Pengendalian Inflasi Daerah.

Instruksi ini dikeluarkan sebagai upaya untuk memastikan ketersediaan cabai secara berkelanjutan dengan cara menanam cabai di luar musim atau off season.

Selain itu, Bupati Sleman telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 0633 Tahun 2024 mengenai Gerakan Membeli Sayuran Petani (Gemati).

Dalam edaran tersebut, pegawai di lingkungan Pemkab Sleman diajak untuk membeli paket sayuran hasil produksi petani lokal.

Selama 12 hari, mulai 17 hingga 28 Oktober 2024, tercatat sebanyak 2.106 paket sayuran terjual. Dengan harga Rp 20.000 per paket, perputaran uang yang terjadi mencapai lebih dari Rp 42 juta.

“Dengan semakin banyak sayuran petani yang dibeli oleh pegawai, dapat menggerakkan perekonomian dan meningkatkan pendapatan petani,” kata dia.