Pintasan.co, Makassar – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) bersama Pemerintah Swiss mempererat hubungan kerja sama di berbagai sektor strategis, meliputi energi terbarukan, pendidikan vokasi, transportasi berkelanjutan, dan pengembangan pariwisata.
Kolaborasi ini diharapkan dapat mendukung percepatan pembangunan daerah yang berkelanjutan dan meningkatkan daya saing Sulsel di kancah nasional maupun internasional.
Wakil Gubernur Sulsel, Fatmawati Rusdi, dalam pernyataannya di Makassar pada Rabu, menyampaikan apresiasi atas inisiatif Pemerintah Swiss yang aktif mendorong kemitraan di sektor-sektor prioritas Sulsel.
Hal ini diungkapkannya saat menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Olivier Zehnder, di Rumah Jabatan Wakil Gubernur.
Fatmawati menekankan bahwa Sulawesi Selatan memiliki potensi besar di sektor energi ramah lingkungan, dibuktikan dengan keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Sidrap dan Jeneponto.
Selain itu, pihaknya membuka diri terhadap kerja sama dalam pelatihan berbasis industri guna meningkatkan kompetensi tenaga kerja lokal melalui pendidikan vokasi.
“Kerja sama ini sangat potensial, tidak hanya untuk peningkatan energi bersih, tapi juga sektor transportasi perkotaan dan pariwisata yang bisa dikembangkan bersama Swiss,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Duta Besar Swiss Olivier Zehnder menyatakan komitmen negaranya untuk memperkuat kemitraan dengan Sulsel melalui berbagai inisiatif seperti transfer teknologi, pembangunan kapasitas, dan kerja sama teknis.
Ia juga menyoroti keberhasilan program Swisscontact di Sulsel, termasuk pelatihan keterampilan kerja dan penguatan rantai pasok kakao.
Di bidang pendidikan, Swiss turut mendukung sejumlah politeknik di Sulsel melalui program Skills for Competitiveness (S4C), yang diinisiasi oleh State Secretariat for Economic Affairs (SECO).
Program ini menjadi bagian dari upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah.
Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda Program Kerja Sama Pembangunan Indonesia–Swiss 2025–2028, yang fokus pada tiga pilar utama: peningkatan efisiensi sektor publik dan daya saing ekonomi, pengembangan infrastruktur berkelanjutan, serta penguatan kapasitas SDM melalui pendidikan vokasi.
Sejauh ini, berbagai proyek kerja sama Swiss telah berjalan di sejumlah wilayah di Sulsel, antara lain Sustainable Cocoa Production Program (SCPP) di Bone, Luwu, Soppeng, dan Luwu Timur; Skills for Competitiveness (S4C) di Bantaeng; serta program pengembangan pariwisata berkelanjutan di Toraja.
Kerja sama ini menjadi fondasi penting dalam menjawab tantangan pembangunan daerah melalui pendekatan kolaboratif dan berbasis keberlanjutan.