Pintasan.co, Makassar – Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Sulawesi Selatan, Erwin Sodding, menegaskan bahwa langkah redistribusi sebanyak 800 tenaga kesehatan (Nakes) di lingkup Pemprov Sulsel bertujuan untuk meningkatkan kualitas serta pemerataan Sumber Daya Manusia (SDM) di seluruh rumah sakit milik pemerintah provinsi.
Adapun rumah sakit yang menjadi sasaran kebijakan ini meliputi RS Labuang Baji, RSUD Dadi, RS Haji, RS Fatima, RS Sayang, RS Ibu Pertiwi, serta RS Regional Lamappapenning Bone.
“Redistribusi SDM ini merupakan bagian dari upaya optimalisasi tenaga kesehatan, sekaligus mendukung pemerataan layanan kesehatan di lingkup Pemprov Sulsel,” jelas Erwin Sodding, Jumat (29/8/2025) di Makassar.
Ia menambahkan, kebijakan ini diambil sebagai strategi agar layanan kesehatan bisa menjangkau lebih banyak masyarakat secara merata, dengan standar kualitas yang sama di setiap wilayah Sulawesi Selatan.
Sementara itu, Direktur RS Haji, Dr. dr. Evi Mustikawati Arifin, Sp.KK., M.Kes, membenarkan adanya kebijakan redistribusi tersebut.
Menurutnya, langkah ini bukan untuk mengurangi peran tenaga kesehatan tertentu, melainkan memperkuat kolaborasi antarunit serta memastikan kompetensi para tenaga medis dimanfaatkan sesuai kebutuhan.
“Perubahan ini memang tidak mudah, tetapi ini adalah amanah pengabdian kita kepada masyarakat Sulsel. Dengan redistribusi, kemampuan dan kompetensi yang ada bisa dirasakan lebih luas, tidak hanya terkonsentrasi di satu fasilitas layanan,” terang Evi.
Ia juga berharap para tenaga kesehatan melihat redistribusi ini sebagai kesempatan memperluas pengabdian, bukan hambatan.
“Segala dinamika yang muncul dalam proses ini akan tetap dievaluasi agar lebih baik ke depan. Terima kasih atas dedikasi dan kerjasama seluruh tenaga kesehatan yang terus berkomitmen untuk rumah sakit dan masyarakat,” pungkasnya.