Pintasan.co, Yogyakarta – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta menyatakan bahwa timbunan sampah sebanyak 190-200 ton mulai ditangani melalui Unit Pengolahan Sampah (UPS) atau Tempat Pengelolaan Sampah dengan prinsip reduce reuse recycle (TPS 3R).

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas Kepala DLH Kota Yogyakarta, Agus Tri Haryono, usai mendampingi kunjungan Komisi XII DPR RI ke TPS 3R Nitikan yang berlokasi di Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta, pada Sabtu (19/7/2025).

“Timbunan sampah di Kota Yogyakarta kan 250-260 ton (per hari). Saat ini kami baru bisa mengolah sekitar 190-200 ton per hari (lewat TPS 3R). Jadi masih ada sekitar 50 ton yang belum idela diolah. Itu yang harus kami berusaha bagaimana bisa dikelola dengan baik,” ucap Agus.

Agus menjelaskan, di Kota Yogyakarta saat ini telah berdiri sekitar lima UPS yang bisa mengelola puluhan ton sampah dalam sehari.

Di antaranya UPS Nitikan yang bisa mengelola sekitar 60 ton sehari, UPS Kranon bisa mengolah 25-30 ton sampah, UPS Giwangan 25-30 ton, dan UPS Miri 12,5-15 ton sampah per hari. 

“Ada lagi UPS di Sitimulyo itu pengolahan dengan RDF dan insulator (pembakaran). Untuk RDF bisa menangani sekitar 25-30 ton, kalau pembakaran sudah mulai berjalan yang baru, kurang lebih bisa menangani 50-60 ton sampah,” katanya. 

Meski demikian, pihak DLH masih terus berupaya menemukan solusi untuk menangani sekitar 50 ton sampah per hari yang belum tertangani di Kota Yogyakarta.

Salah satu langkah yang dilakukan adalah mendorong partisipasi masyarakat di tingkat hulu untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke depo atau TPS.

Warga juga diimbau untuk melakukan pemilahan sampah sebelum membuangnya, guna mendukung pengelolaan sampah yang lebih efektif.

“Kalau masyarakat bisa memilah sanpah, maka yang masuk ke penggerobak atau transporter harus sudah terpilah. Hal itu bisa mengurangi jumlah sampah yang masuk ke depo, tersebar di 14 kelurahan se-Kota Yogyakarta,” jelas dia. 

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, mengungkapkan saat ini Pemkot Yogyakarta sedang menjajak kesepakatan dengan Pemkab Bantul dan Sleman untuk kerjasama dalam pengolahan sampah.

Baca Juga :  Polresta Banyuwangi Meringkus 17 Pengedar Narkoba dan Menyita Sabu 2 Kg

Mengingat dua kabupaten itu yang memiliki lokasi yang lebih luas untuk bisa dimanfaatkan dalam pengolahan sampah.

“Yang kami harapkan dalam waktu dekat di (TPS) Bawuran. Kemarin sudah bertemu Bupati Bantul Pak Halim (Abdul Halim Muslih) untuk peningkatan di sana bisa menerima sampah dari Yogyakarta,” paparnya.

“Selama ini kan baru 10 ton. Diharapkan nanti dalam waktu dekat sudah bisa naik 50 ton. Sehingga defisit sampah yang selama ini belum tergarap di Kota Yogyakarta bisa terselesaikan,” tandasnya.