Pintasan.co, Kulon Progo – Tim SAR gabungan akan melanjutkan pencarian terhadap Aan Anugrah Budi Setya, ABK perahu Gerbang Segoro 01 yang hilang setelah perahunya terbalik di Pantai Congot pada Sabtu (4/1/2025).
Pada hari ketiga pencarian, tim SAR gabungan akan dibagi menjadi enam SRU.
Kordinator Pos Basarnas Kulonprogo Seto Satrio menyatakan bahwa pada hari ketiga ini, pencarian akan dilakukan baik melalui jalur darat maupun laut.
SRU 1 akan melakukan pencarian dengan menggunakan perahu jukung, menyusuri lokasi kejadian hingga ke arah timur sejauh 6 kilometer.
Kemudian SRU 2 akan melaksanakan pencarian menggunakan perahu jukung menyusuri Pantai Glagah ke arah timur dan barat sejauh 3 kilometer.
SRU 3 akan menggunakan perahu jukung untuk menyisir Pantai Trisik menjangkau arah timur sejauh 3 kilometer dan arah barat sejauh 3 kilometer.
Sementara itu SRU 4 yang menggunakan Beach Patrol akan melakukan pencarian dari darat, menyusuri lokasi kejadian ke arah timur sejauh 2 kilometer.
Selanjutnya SRU 5 yang menggunakan ATV akan melakukan pencarian dari darat dengan menyusuri area dari lokasi kejadian menuju arah timur sejauh 2 kilometer.
“SRU 6 akan melaksanakan pencarian visual darat dengan penyisiran dari LKP ke arah timur sejauh 1,5 km,”katanya.
Seto juga menyampaikan bahwa cuaca pada hari itu cukup cerah dan gelombang laut relatif aman untuk melakukan pencarian dengan perahu jukung.
” Cuaca pagi ini cukup cerah,”ucapnya.
Kronologi kecelakaan laut di Pantai Congot
Sebelumnya, perahu jukung “Gerbang Segoro 01” yang dikemudikan oleh Mareta Ryan Afandi (27) dan ABK Aan Anugrah Budi Setya (28) terbalik saat sedang berusaha mendarat di Pantai Congot pada Sabtu (4/1/2025) siang.
Kecelakaan laut tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 WIB.
Kronologi kejadian dimulai ketika perahu bernama ‘Gerbang Segoro 01’, yang ditumpangi oleh Aan Anugrah Budi Setya (28) dan Mareta Ryan Afandi (27), keduanya warga Temon, Kulon Progo, sedang berusaha menepi setelah sejak pagi melaut untuk mencari ikan.
Saat perahu hendak menepi, ombak besar menghantam bagian belakang perahu hingga menyebabkan perahu terbalik.
Kedua korban yang berada di atas perahu jatuh ke laut dan sempat memberikan tanda untuk meminta bantuan.
Melihat kejadian tersebut, nelayan dan anggota Satlinmas Rescue Istimewa yang berada di tepi pantai langsung berusaha memberikan pertolongan menggunakan perahu “Dyan Saffyr”.
Namun, saksi hanya berhasil menyelamatkan satu orang yang bernama Mareta Ryan Afandi.
Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Rizki Amalia di Temon, Kulon Progo, DI Yogyakarta.
“Korban atas nama Mareta Ryan Afandi terdapat luka robek di pelipis kanan dan dinyatakan meninggal oleh medis,” ujar Seto.
Adapun untuk korban atas nama Aan Anugrah dinyatakan hilang, belum diketemukan. Sekarang masih dalam upaya pencarian oleh tim SAR Gabungan.