Pintasan.co – Dalam rangka merayakan Hari Pendidikan Nasional 2024, kita dihadapkan pada tanggung jawab kolektif untuk memastikan bahwa setiap individu di seluruh dunia memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. Meskipun capaian pendidikan nasional mungkin sudah mencapai beberapa kemajuan, masih ada tantangan besar yang harus diatasi demi mencapai tujuan ini secara universal.
Pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024, Ketua DPR RI Puan Maharani menggarisbawahi pentingnya ekosistem pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia yang unggul.
Beliau menyampaikan bahwa meskipun ada upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, upaya untuk mewujudkan pemerataan masih menjadi tantangan yang harus diatasi.
Sebagai hasilnya, pemerintah diingatkan untuk secara terus-menerus mengevaluasi kinerja dalam menyediakan layanan pendidikan, dengan tujuan utama memastikan bahwa setiap anak mendapatkan kesetaraan dalam akses terhadap pendidikan yang bermutu.
Sayidah Labib, seorang mahasiswa tingkat akhir dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, menyoroti perlunya kesetaraan dalam pendidikan, terutama di daerah-daerah yang termasuk dalam kategori Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
Menurutnya, daerah-daerah 3T merupakan wilayah di Indonesia yang mengalami keterbelakangan dalam aspek geografis, sosial, ekonomi, dan budaya jika dibandingkan dengan daerah lain di tingkat nasional.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, langkah pertama yang harus diambil adalah meningkatkan kompetensi pendidik melalui program pelatihan yang berkelanjutan dan sistem sertifikasi yang ketat.
Selanjutnya, perlu dilakukan revisi kurikulum untuk menjadikannya lebih relevan dengan kebutuhan zaman dan memasukkan teknologi sebagai bagian integral dari pembelajaran. Fasilitas pendidikan juga harus diperbaharui, termasuk pengadaan infrastruktur yang memadai dan sumber belajar digital, terutama di daerah yang kurang terlayani.
Penting pula untuk mendorong partisipasi aktif orang tua dan komunitas dalam proses pendidikan, serta menjalankan evaluasi dan akreditasi yang berkelanjutan pada lembaga pendidikan untuk memastikan peningkatan kualitas yang terus menerus.
Pendidikan yang merata dan berkualitas memiliki dampak positif bagi Indonesia. Pertama, pendidikan yang inklusif memungkinkan penciptaan tenaga kerja yang terampil, yang berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi dan inovasi.
Kedua, dengan akses pendidikan yang lebih luas, ketimpangan sosial dapat berkurang karena semua lapisan masyarakat memiliki kesempatan yang lebih baik untuk meningkatkan standar hidup mereka.
Ketiga, pendidikan berkualitas juga memperkuat nilai-nilai demokrasi dan partisipasi sipil, memungkinkan warga negara yang lebih informasi dan aktif dalam pengambilan keputusan publik.
Keempat, dari segi kesehatan, pendidikan yang efektif dapat menyebarkan pengetahuan tentang praktik kesehatan yang baik, sehingga mengurangi tingkat penyakit dan meningkatkan kualitas hidup populasi.
Sejalan dengan perayaan Hari Pendidikan Nasional, kita harus memanfaatkan momen ini untuk memperkuat komitmen kita terhadap pencapaian akses pendidikan yang merata dan berkualitas di seluruh dunia, sebuah prinsip yang mendukung setiap aspek pembangunan sosial dan ekonomi.
Penulis : Umi Hanifah (Content Writer Pintasan.co)