Pintasan.co, Jepara – Untuk memperingati Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, seminar dengan tema “Perempuan dan Lingkungan: Meningkatkan Kesadaran Ekologis demi Keadilan Gender” diselenggarakan di Pendopo Kabupaten Jepara pada Selasa (10/12/2024).
Acara ini menghadirkan Hindun Anisah, anggota DPR RI Komisi IV dari Fraksi PKB, sebagai pembicara utama.
Seminar tersebut membahas peran krusial perempuan dalam menghadapi tantangan ekologis yang semakin kompleks, seperti banjir akibat deforestasi dan polusi laut yang mempengaruhi kehidupan masyarakat pesisir.
Hindun Anisah menekankan bahwa perempuan sering kali menjadi kelompok yang paling terdampak oleh kerusakan lingkungan, khususnya di daerah pesisir dan pedesaan.
Namun, mereka juga memiliki peran strategis dalam mitigasi bencana dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
“Perempuan di daerah rawan bencana, seperti pesisir dan pedesaan, tidak hanya menghadapi risiko besar, tetapi juga memiliki kapasitas luar biasa untuk menjadi motor penggerak ketahanan lingkungan. Memberdayakan perempuan berarti menciptakan keadilan gender sekaligus menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Hindun.
Diskusi Interaktif dan Solusi Konkret
Acara ini dihadiri oleh lebih dari 200 peserta, termasuk perwakilan organisasi perempuan, tokoh masyarakat, mahasiswa, dan aktivis lingkungan.
Diskusi dalam seminar ini menghasilkan beberapa solusi konkret, seperti:
- Pembentukan komunitas lokal untuk pengelolaan sampah.
- Perlindungan kawasan hutan sebagai sumber air.
- Pendidikan ekologis berbasis gender untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
Langkah Awal untuk Meningkatkan Sinergi antara Pemerintah dan Masyarakat.
Hindun menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi tantangan ekologis.
Ia juga mengingatkan bahwa kerusakan lingkungan tidak hanya berdampak pada ekonomi dan kesehatan, tetapi juga memengaruhi kesejahteraan sosial, terutama bagi perempuan.
“Kerusakan lingkungan adalah ancaman multidimensi. Namun, dengan melibatkan perempuan sebagai penggerak utama, kita dapat membangun pembangunan yang berkelanjutan dan lebih adil bagi semua pihak,” pungkasnya.
Seminar ini diharapkan menjadi langkah pertama dalam memperkuat kerjasama antar sektor untuk membangun kesadaran ekologis dan mewujudkan keadilan gender.