Pintasan.co, Gunungkidul – Wisatawan dan nelayan diimbau untuk lebih waspada terhadap potensi gelombang tinggi yang diperkirakan akan menerjang perairan selatan Kabupaten Gunungkidul pada 18–21 Juli 2025.
Menurut prediksi BMKG, gelombang dapat mencapai ketinggian antara 4 hingga 5 meter. Kondisi ini berisiko mengganggu kegiatan pelayaran, perikanan, dan wisata bahari.
Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah 2 DIY di Pantai Baron, Marjono, menjelaskan bahwa gelombang tinggi tersebut merupakan fenomena tahunan yang dipicu oleh sirkulasi siklonik di bagian barat Samudra Hindia dekat Sumatera.
“Faktor inilah yang berpeluang meningkatkan ketinggian gelombang laut di perairan selatan DIY dan Samudera Hindia Selatan DIY,” ucapnya, pada Rabu (15/7/2025).
Maka dari itu, dia meminta wisatawan yang berlibur di kawasan pantai untuk selalu berhati-hati saat beraktivitas.
Khususnya, wisatawan dilarang berenang atau bermain terlalu dekat dengan ombak di bibir pantai.
“Pengelola wisata pantai juga kami minta untuk meningkatkan kewaspadaan serta memberikan edukasi langsung kepada wisatawan,” lanjutnya.
Senada, Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul, Wahid Supriyadi turut mengimbau nelayan menunda aktivitas melaut demi keselamatan.
Cuaca ekstrem di perairan selatan sangat berbahaya bagi kapal-kapal kecil yang biasa digunakan oleh nelayan lokal.
“Ya dihimbau kepada nelayan untuk meningkatkan kewaspadaan dan tidak memaksakan diri melaut menyesuaikan kondisi pada masing-masing titik pendaratan ikan, sekaligus mengamankan perahu maupun alat tangkap dari tinggi gelombang,” ucapnya.