Pintasan.co, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto telah melakukan perjalanan ke lima negara dalam waktu dua pekan, antara 8 hingga 21 November 2024.

Negara-negara yang dikunjungi meliputi China, Amerika Serikat, Peru, Brasil, dan Inggris. Kunjungan ini bertujuan untuk menjalin kerja sama internasional dan menghasilkan komitmen investasi sebesar USD 18,5 miliar.

“Saya rasa ini melebihi ekspektasi. Jadi, saya kembali dengan komitmen investasi total sebesar USD 18,5 miliar, dan saya kira ini sangat baik,” ungkap Prabowo saat berada di London pada Kamis, 21 November 2024.

Hasil tersebut mencerminkan tingginya kepercayaan dunia terhadap stabilitas ekonomi Indonesia yang semakin berkembang.

Menanggapi hal ini, Prabowo menyampaikan komitmen Pemerintah Indonesia untuk menciptakan ekosistem investasi yang bebas dari korupsi.

“Kita harus lebih hati-hati, berkomitmen pada pemerintahan yang bersih, dan mereka sangat menghargai itikad baik kita,” tambahnya.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani, yang juga mendampingi Presiden, menjelaskan bahwa pencapaian ini tidak lepas dari peran diplomasi dalam pertemuan bilateral dengan pemimpin dunia dan forum internasional.

“Selama sebulan pertama masa kepemimpinannya, Presiden telah melakukan serangkaian pertemuan penting dengan pemimpin global di Beijing, Washington, serta berpartisipasi dalam forum APEC, G20, dan terakhir di Inggris,” jelas Sri Mulyani.

Menurut Sri Mulyani, Prabowo selalu konsisten dalam menyampaikan visi dan prioritas pemerintah Indonesia.

Dalam setiap kesempatan, Prabowo menegaskan komitmennya untuk membuka Indonesia terhadap peluang bisnis serta memperbaiki isu-isu seperti inefisiensi, korupsi, dan menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi investasi.

Fokus utama kebijakan ini adalah menciptakan lapangan kerja, mengurangi kemiskinan, dan menurunkan tingkat pengangguran.

Berikut adalah rincian komitmen investasi yang berhasil diperoleh:

USD 8,5 miliar dari Inggris

Dalam kunjungannya ke Inggris, Prabowo berhasil memperoleh komitmen investasi sebesar USD 8,5 miliar (sekitar Rp 135 triliun). Kesepakatan ini tercapai setelah pertemuan dengan 19 CEO perusahaan besar Inggris dalam forum CEO Roundtable di Lancaster House, London, pada 21 November 2024.

Baca Juga :  Zulhas Pastikan Bulog Beli Gabah Petani Rp 6.500 Saat Panen Raya di Banyuasin

Mereka menunjukkan minat besar pada sektor-sektor strategis di Indonesia, seperti transisi energi, infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.

Salah satu fokus utama adalah peningkatan kualitas pendidikan, terutama di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika, serta sektor kesehatan.

USD 10,07 miliar dari China

Kunjungan Presiden Prabowo ke China menghasilkan kesepakatan investasi senilai USD 10,07 miliar (sekitar Rp 157,64 triliun).

Kerja sama ini mencakup sektor ketahanan pangan, ketahanan energi, hilirisasi komoditas, serta pengembangan sains dan teknologi.

Pemerintah China juga berkomitmen mendukung program makan bergizi gratis, meskipun nilai pastinya belum diungkapkan.

USD 1,1 miliar dari Amerika Serikat

Pemerintah Amerika Serikat berkomitmen untuk berinvestasi sebesar USD 1,1 miliar (sekitar Rp 17,7 triliun) di sektor kesehatan dan tenaga kerja Indonesia.

Presiden Biden menyatakan bahwa melalui USAID, pemerintah AS akan menyuntikkan dana untuk meningkatkan akses layanan kesehatan berkualitas, terutama bagi masyarakat miskin dan rentan di Indonesia.