Pintasan.co, Jakarta – Pendidikan adalah elemen universal dalam kehidupan manusia yang tidak bisa dihindari dari aktivitas sehari-hari.

Meskipun setiap individu secara alami terpapar pada pendidikan, kualitas pendidikan di Indonesia masih menghadapi tantangan serius.

Berdasarkan definisi yang dikemukakan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan bertujuan untuk mengubah sikap dan perilaku individu atau kelompok melalui proses pembelajaran dan pelatihan yang terorganisasi.

Interaksi antara pendidik dan subjek didik, yang melibatkan media atau alat-alat pendidikan, menjadi inti dari pencapaian tujuan pendidikan.

Namun, kualitas pendidikan di Indonesia terus merosot, terutama dalam hal kualitas tenaga pengajar, sarana belajar, dan kompetensi siswa.

Banyak guru tidak kompeten karena kurangnya kualifikasi atau pilihan profesi yang bukan berdasarkan panggilan hati, yang berdampak pada penurunan standar pendidikan.

Kondisi ini diperburuk dengan fakta bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia belum menempuh pendidikan tinggi, yang berdampak pada rendahnya inovasi di Indonesia serta rendahnya kualitas sumber daya manusia.

Ketidakseimbangan ini tidak hanya berdampak pada sektor pendidikan, tetapi juga berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Selain itu, hasil analisis Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015 menunjukkan bahwa 57 persen anak penyandang disabilitas usia sekolah tidak mendapatkan akses pendidikan.

Keterbatasan dalam penguasaan keterampilan akademik dasar juga menjadi perhatian, seperti yang terlihat dari data PISA 2015, di mana kurang dari separuh siswa berusia 15 tahun di Indonesia mencapai tingkat kemahiran minimum dalam membaca dan matematika.

Akses ke pendidikan anak usia dini (PAUD) juga masih terbatas, terutama di daerah-daerah tertentu seperti Papua, dengan tingkat partisipasi yang masih rendah.

Dengan berbagai tantangan tersebut, pendidikan Indonesia berada pada posisi terbelakang dalam kancah global.

Baca Juga :  Menjaga Keseimbangan Hidup: Pentingnya Love Life Balance untuk Kesejahteraan Mental dan Hubungan yang Sehat

Gelombang globalisasi yang semakin terbuka menekankan perlunya reformasi pendidikan untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia Indonesia di era modern ini.

Kegagalan dalam pemerataan, efisiensi, dan relevansi pendidikan menjadi faktor utama yang menghambat peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, yang pada gilirannya mempengaruhi potensi pembangunan bangsa secara keseluruhan.