Pintasan.co, Mojokerto – Viralnya video seorang kades di Mojokerto yang berjoget dengan seorang biduan sudah tersebar melalui media sosial. Dalam video tersebut tampak seorang kades berjoget dengan seorang biduan di aula kantor kecamatan Sooko. Setelah video itu viral, Kepala Desa (Kades) Tempuran, Slamet meminta maaf ke publik, selain itu ia menjelaskan alasannya joget bareng biduan di aula Kantor Kecamatan Sooko, Mojokerto. Dan juga menegaskan kalau hiburan organ tunggal itu tidak menggunakan anggaran pemerintah.
Slamet menjelaskan, videonya yang viral direkam setelah rapat pembubaran panitia peringatan hari besar nasional (PHBN) HUT ke-80 Kemerdekaan RI di aula kantor Kecamatan Sooko pada Rabu (10/9) siang.
“Kegiatan joget tersebut berlangsung setelah acara seremonial resmi selesai. Tepatnya pada sesi ramah tamah, usai acara pembubaran panitia. Jadi, posisi saya joget pada saat itu bukan bagian dari rangkaian acara formal pemerintahan,” jelasnya, Sabtu (27/9/2025).
Slamet menjadi panitia peringatan hari besar nasional (PHBN) HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Di sela kesibukannya sebagai Kades Tempuran, ia juga mengelola grup orkes melayu dan organ tunggal.
Oleh sebab itu, Slamet diminta para kades di wilayah Kecamatan Sooko untuk menyumbang organ tunggal sebagai hiburan pasca pembubaran panitia. Ia menegaskan organ tunggal dan biduan tersebut tidak menggunakan anggaran pemerintah maupun panitia PHBN.
“Saya menghadirkan grup electone murni untuk membantu tanpa menggunakan anggaran desa ataupun kepanitiaan kecamatan. Jadi, memang murni tidak dibayar karena memang dari awal tidak ada anggaran untuk acara tersebut,” terangnya.
Slamet menambahkan, bahwa Organ tunggal dan biduan, mulai tampil setelah pembubaran panitia PHBN Kecamatan Sooko berakhir. Pada sesi ramah tamah itulah, Slamet dan sejumlah kades lainnya berjoget ria. Namun, hanya Slamet yang tersorot kamera sampai viral.
“Saya menyampaikan bahwa tidak ada niat untuk hura-hura atau foya-foya, murni itu luapan kegembiraan karena suksesnya rangkaian acara PHBN di Kecamatan Sooko,” tegasnya.
Meski begitu, Slamet meminta maaf kepada masyarakat dan Pemkab Mojokerto. Sebab videonya yang viral akhirnya dipersepsikan berbeda oleh warganet.
“Dengan penuh kerendahan hati, saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat, baik warga Kecamatan Sooko maupun masyarakat Mojokerto pada umumnya,” tandasnya.
Video yang saat ini viral ternyata pertama kali diposting Kades Sooko, Heppy Iswahyudi melalui akun TikTok @favianfavio. Heppy pun menghapus postingan tersebut karena menuai reaksi negatif dari warganet. Namun, video tersebut terlanjur viral karena diposting ulang akun-akun lainnya.
Dalam video viral berdurasi 20 detik ini, nampak Kades Tempuran asyik berjoget bareng biduan. Slamet memakai kemeja lengan panjang motif kotak-kotak joget dengan luwesnya.
Persis di sebelahnya seorang biduan bergaun merah juga sedang berjoget. Sedangkan latar belakang mereka kursi rapat di aula Kantor Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.