Pintasan.co, Jakarta PT Pertamina (Persero) memastikan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah yang terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat tetap aman.

Pemantauan pasokan dilakukan setiap hari melalui pola distribusi Regular Alternative Emergency (RAE) dari IT Lhokseumawe, FT Siantar, dan IT Dumai untuk menjamin stok di SPBU maupun lembaga penyalur.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, menjelaskan bahwa distribusi BBM sempat terganggu akibat gelombang tinggi di jalur laut SPM Belawan.

Namun kapal kini telah berhasil bersandar, sehingga proses bongkar muat kembali berjalan dan penyaluran mulai normal kembali.

Untuk LPG, Pertamina menambah 30 skid tank dari IT Dumai guna memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah Tapanuli Raya dan Sibolga.

Dalam rangka mempercepat penanganan darurat, Pertamina Patra Niaga juga memberikan dukungan energi bagi operasi kebencanaan, khususnya di Sibolga dan Tapanuli Raya.

Sebanyak 6.000 liter Avtur disalurkan untuk BNPB guna membantu pengiriman bantuan, pemantauan udara, dan distribusi logistik.

“Avtur ini kami kirim sebagai dukungan agar seluruh misi udara dapat terus beroperasi, terutama di daerah yang jalur daratnya masih tertutup longsor,” ujar Roberth dalam keterangan pers, Minggu (30/11/2025).

Avtur tersebut dikirim dari Bandara Polonia Medan dengan pesawat Hercules TNI AU menuju Sibolga dan wilayah sekitarnya.

Pengiriman udara dipilih karena banyak ruas jalan masih belum dapat dilalui.

Pertamina Patra Niaga juga menyediakan tambahan pasokan energi untuk membantu BNPB, BPBD, dan pemerintah daerah, termasuk 5.100 liter Dexlite untuk alat berat dan logistik BNPB, 5.000 liter Dexlite bagi Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara, serta 1.000 liter Pertamax untuk kendaraan operasional Lanud Soewondo Medan.

Baca Juga :  Kecelakaan Tabrak Lari di Jalan Parangtritis, Pengendara Sepeda Meninggal Dunia

Roberth menegaskan bahwa pasokan energi merupakan kebutuhan krusial dalam kondisi darurat, sehingga Pertamina berupaya memastikan dukungan energi dapat mempercepat langkah-langkah penanganan prioritas di lokasi bencana.