Pintasan.co, Rembang – Masa transisi dari musim kemarau ke musim hujan membawa kabar baik bagi petani tembakau di Rembang.
Hal ini terjadi setelah PT Sadhana Arifnusa, pabrik pengolahan tembakau di Rembang, mulai menerima lebih dari satu jenis varietas tembakau.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Rembang, Agus Iwan Haswanto, menjelaskan bahwa selama ini PT Sadhana Arifnusa lebih mengutamakan varietas nori dalam kemitraan mereka.
Namun, kondisi cuaca yang berubah membuat pabrik tersebut kini menerima varietas srumpung.
“Srumpung sebenarnya tidak direncanakan oleh PT Sadhana, tetapi karena kondisi alam yang tengah bertransisi, varietas ini masih bisa diterima oleh PT Sadana,” ujar Agus di kantornya, Rabu (6/11/2024).
Agus menambahkan bahwa kebijakan PT Sadhana memberikan angin segar bagi petani yang menanam tembakau varietas srumpung. Para petani kini tidak perlu khawatir kesulitan mencari pasar untuk hasil panen mereka.
“Ini menjadi kebijakan yang sangat menenangkan bagi petani kita,” katanya.
Agus juga menjelaskan bahwa menanam tembakau varietas nori cukup sulit, terutama dalam tahap pembenihan. Sementara itu, varietas srumpung atau tembakau kalikoro lebih mudah dirawat dan memiliki produktivitas yang lebih tinggi.
“Banyak yang gagal menanam varietas nori. Daripada lahannya tidak tertanami, petani memilih menanam srumpung. Alhamdulillah, tahun ini varietas ini masih diterima oleh PT Sadhana,” ujarnya.
Luas lahan tembakau di Rembang tahun ini mencapai 7.200 hektare dengan hasil panen sekitar 10-11 ribu ton. Meskipun demikian, petani menghadapi dua masalah utama, yaitu ketersediaan air dan hama ulat.
“Ketersediaan air dan hama penyakit memang menjadi keluhan petani, tetapi sejauh ini masih terkendali berdasarkan pantauan kami di lapangan,” tutup Agus.