Pintasan.co, DepokSandi Butar Butar, bersama sejumlah petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok, mendatangi kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Depok. 

Kehadiran mereka, yang didampingi oleh kuasa hukum, merupakan respons terhadap panggilan Kejari terkait laporan dugaan praktik korupsi dalam institusi mereka.

Deolipa Yumara, kuasa hukum yang mewakili 80 petugas Damkar Depok, menjelaskan bahwa kunjungan ini adalah untuk memenuhi panggilan resmi dari Kejari.

Sandi Butar Butar sebelumnya menerima surat panggilan dari tim penyelidik yang menyatakan perlunya klarifikasi lebih lanjut.

“Ini sekarang kami ada di kantornya Kejaksaan Negeri Kota Depok, hadir untuk memenuhi panggilan Sandi,” ujar Deolipa dalam keterangannya Rabu (23/10/2024).

Sandi diminta untuk memberikan keterangan sebagai bagian dari proses penyelidikan lanjutan. Panggilan ini merupakan langkah dari Kejari untuk menindaklanjuti surat laporan yang disampaikan Sandi mengenai dugaan korupsi yang terjadi.

“Kami telah menyiapkan sejumlah dokumen dan bukti cetak, ini bukti video sudah ada di Kejaksaan, jadi buktinya ya kita duplikasi,” tambah Deolipa, menunjukkan kesiapan tim untuk memberikan informasi yang diperlukan.

Deolipa juga mengungkapkan bahwa proses pengumpulan keterangan tidak hanya akan melibatkan Sandi, tetapi juga akan melibatkan rekan-rekannya di Dinas Damkar yang dapat memberikan perspektif mengenai dugaan korupsi yang ada. 

Ia menyoroti pentingnya pengusutan ini, terutama terkait dengan insiden yang menyebabkan meninggalnya Almarhum Martinnius Reja Panjaitan, yang disebabkan oleh kelalaian yang telah berlangsung lama.

“Ini juga sebenarnya terkait dengan meninggalnya Almarhum Martinnius Reja Panjaitan, yang akibat dari kelalaian yang sudah terjadi selama ini,” jelas Deolipa.

Persiapan Bukti dan Harapan untuk Pembenahan

Di sisi lain, Sandi Butar Butar mengungkapkan bahwa ia merasa siap untuk memenuhi panggilan Kejari guna memberikan keterangan.

Kesiapan ini berasal dari keinginannya untuk menanggulangi praktik korupsi yang ada dan memperbaiki kondisi Dinas Damkar Kota Depok.

“Ya istilahnya nyawa teman hilang, siapa sih yang gak sedih gitu. Ya teman semua satu UPT sekarang semuanya udah siap, mau apapun yang terjadi. Teman satu rekan, teman satu kantor, ya udah siap aja gitu segala-galanya,” ungkap Sandi, mengekspresikan kesedihan dan komitmennya terhadap masalah ini.

Sandi menyatakan bahwa ia telah mempersiapkan berbagai fakta dan bukti terkait dugaan korupsi di tempat kerjanya.

Baca Juga :  Baznas Rembang Gelar Pelatihan Juru Sembelih Halal untuk Jamin Kehalalan Produk Daging

Ia berharap ada pembenahan yang signifikan dalam pengadaan peralatan dan keselamatan kerja bagi petugas di Dinas Damkar Kota Depok.

“Saya membawa fakta, fakta lapangan, jujur apa adanya,” tambahnya, menekankan komitmennya untuk mengungkap kebenaran.

Laporan Dugaan Korupsi yang Masih Berproses

Sebelumnya, Sandi Butar Butar, bersama dengan kuasa hukumnya Deolipa Yumara, telah melaporkan kasus dugaan korupsi yang terjadi di DPKP Kota Depok kepada Kejaksaan Negeri. 

Namun, sampai saat ini, mereka belum menerima informasi mengenai perkembangan laporan tersebut.

Kuasa hukum Sandi, Deolipa, menuturkan bahwa mereka belum mendapatkan respon dari Kejari terkait laporan yang diajukan beberapa waktu lalu. 

“Sampai saat ini, kita belum dapat cerita ya updatenya, belum dapat dari Kejari,” ungkap Deolipa rabu (23/9/2024).

Deolipa mencurigai bahwa laporan Sandi mungkin masih dalam tahap proses internal di Kejari Depok. 

Ia berpendapat bahwa laporan mengenai dugaan korupsi di DPKP Kota Depok seharusnya mendapatkan penanganan yang cepat, mengingat implikasinya terhadap keselamatan masyarakat.

“Harusnya cepat karena ini menyangkut, mengenai keamanan masyarakat Kota Depok kalau ada kebakaran bagaimana,” tegas Deolipa.

Ia juga mendorong Kejari untuk segera mengambil langkah dalam menangani laporan dugaan korupsi tersebut. 

Menurutnya, pihak Kejari seharusnya terlebih dahulu meminta keterangan dari Sandi sebagai pelapor, sehingga klarifikasi dapat dilakukan dengan lebih terarah.

“Nanti kan akan di-detailkan apa yang Sandi sampaikan, kemudian mereka melakukan klarifikasi,” pungkas Deolipa, menunjukkan harapannya untuk kejelasan dan tindakan lebih lanjut dalam kasus ini.