Pintasan.co, MakassarPisang Cavendish dari Sulawesi Selatan, yang dipromosikan melalui Program Menanam Pisang Cavendish, kini mulai mendapat perhatian besar dari pasar internasional.

Program ini digagas oleh Bahtiar Baharuddin saat menjabat sebagai Pejabat Gubernur Sulawesi Selatan dan berfokus pada peningkatan produksi pisang yang memiliki prospek pasar global.

Sukawati, Relation Manager PT Citra Agri Pratama (CAP), yang berperan dalam pendampingan petani, mengungkapkan bahwa permintaan terhadap pisang ini semakin tinggi, baik di pasar internasional maupun domestik.

“Permintaan sangat tinggi sementara jumlah petani yang menanam pisang belum merata di seluruh kabupaten,” ujar Sukawati, pada Kamis, 5/12/2024.

Namun, meskipun permintaan terus meningkat, PT CAP mengaku belum dapat memenuhi seluruh kebutuhan pasar.

Sukawati menjelaskan bahwa kualitas pisang yang dihasilkan para petani sangat bervariasi, sehingga harga pembelian juga berbeda-beda.

“Saat ini, pihak PT CAP membeli pisang dari para petani bervariasi tergantung dari kualitas pisang yang dihasilkannya,” tambahnya.

Ukuran pisang yang dihasilkan bahkan mencapai 39 kilogram per tandan, sebuah prestasi yang menunjukkan potensi besar dari sektor pertanian pisang di Sulawesi Selatan.

Ekspor pisang Cavendish asal Sulawesi Selatan kini mulai mengalir ke luar negeri, dengan Arab Saudi menjadi pasar utama.

Seiring dengan panen yang akan merata di 24 kabupaten pada akhir 2024, PT CAP berencana memperluas distribusi baik ke pasar lokal di Indonesia maupun ke pasar internasional.

“Rata-rata seluruh kabupaten telah menanam pisang Cavendish, mulai dari petani mandiri maupun melalui pinjaman dana KUR,” ungkap Sukawati.

Meskipun demikian, permintaan dari pasar internasional masih jauh lebih tinggi daripada pasokan yang ada.

“Itu pun masih kurang. Permintaan masih sangat besar,” tutupnya.

Baca Juga :  Gen Z dan Sinergi Lingkungan: Membangun Masa Depan Berkelanjutan untuk Peradaban Global