Pintasan.co, Bandung – Untuk menghadapi masalah sampah yang semakin mendesak, Penjabat Wali Kota Bandung, A. Koswara, mengimbau semua pemangku kepentingan untuk bekerja sama dalam pengelolaan sampah.
Pernyataan ini disampaikan oleh Koswara dalam acara Silaturahmi dan Diskusi bersama Forum RW, LSM, serta aktivis lingkungan di Auditorium Balai Kota Bandung pada Rabu (9/10/2024).
Koswara menekankan bahwa penanganan sampah harus dilakukan secara sistematis dan cepat, mengingat situasi kritis di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti selama dua minggu terakhir.
“Ini merupakan kondisi darurat kedua. Kita tidak boleh membiarkan keadaan ini terus berulang,” tegasnya.
Selain menyoroti pentingnya pengurangan sampah, Koswara juga menegaskan ambisinya untuk menjadikan Bandung sebagai kota bebas sampah (zero waste).
Tujuannya tidak hanya untuk mengurangi volume sampah yang diangkut setiap hari, tetapi juga mendorong pengelolaan sampah secara mandiri hingga mencapai nol.
“Kita tidak hanya mengejar 140 ritase per hari, tetapi menuju nol sampah. Untuk mencapai itu, tidak bisa pemerintah bekerja sendirian. Semua pihak harus berperan, terutama masyarakat sebagai sumber sampah,” jelasnya.
Menurut Koswara, masalah sampah tidak hanya terjadi di hilir, tetapi juga di hulu. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang menyeluruh dalam penanganannya. Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang telah peduli terhadap isu sampah dan aktif dalam mengedukasi masyarakat.
Pemerintah Kota Bandung akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk memperluas kampanye pemilahan sampah. Dengan melakukan pemilahan yang tepat, proses pengelolaan sampah dapat berjalan lebih cepat dan efektif.
“Kita perlu membangun kesadaran bersama. Kehadiran pegiat lingkungan sangat strategis. Ini adalah tugas kolektif untuk memastikan Bandung bebas dari sampah. Kota Bandung harus menjadi teladan bagi daerah lain di Bandung Raya, karena kita adalah penghasil sampah terbesar,” imbuh Koswara.
Ia juga mengungkapkan bahwa sampah memiliki potensi ekonomi, yang perlu dimaksimalkan melalui pengelolaan yang tepat. Untuk itu, edukasi kepada masyarakat terkait pengolahan sampah akan terus dimasifkan.
“Pemkot sudah punya sistem yang lengkap, sekarang tinggal bagaimana kita memanfaatkannya dengan lebih kreatif. Pemilahan sampah harus menjadi budaya masyarakat,” ujarnya.
Sebagai langkah ke depan, Pemerintah Kota Bandung akan melakukan pemantauan dan evaluasi berkala terkait upaya pengurangan sampah. Koswara juga menekankan pentingnya pengawasan yang ketat serta pemberian sanksi bagi masyarakat yang tidak melakukan pengelolaan sampah dengan benar.
“Kita akan buat rencana aksi yang melibatkan semua pihak,” katanya.
Koswara optimis bahwa dengan adanya kerja sama dan peran aktif dari masyarakat, pengelolaan sampah di Kota Bandung dapat berjalan secara efektif dan efisien.