Pintasan.co, Bandung – Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, A. Koswara, dengan tegas menyatakan bahwa tidak boleh ada galian proyek pemindahan kabel udara ke bawah tanah (ducting) yang dibiarkan terbuka di ruas-ruas jalan selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru 2024/2025). 

Pernyataan ini ia sampaikan dalam rapat di Balai Kota Bandung, Senin, 16 Desember 2024, seraya meminta PT Bandung Infra Investama (BII) untuk melakukan evaluasi dan perencanaan matang guna meminimalisir risiko yang mungkin terjadi.

Koswara menginstruksikan agar PT BII, sebagai penanggung jawab proyek ducting, memastikan semua area pekerjaan yang sudah selesai ditutup kembali dengan baik oleh kontraktor. 

“PT BII harus memastikan semua galian yang sudah selesai benar-benar ditutup dengan baik oleh kontraktor. Jangan sampai ada pekerjaan yang membahayakan, terutama menjelang libur Natal dan Tahun Baru,” tegasnya.

Menurut Koswara, keberhasilan proyek ducting utilitas Infrastruktur Pasif Telekomunikasi (IPT) di Kota Bandung bergantung pada persiapan yang matang. 

Sebelum melakukan penggalian, pihak terkait harus menyiapkan mitigasi risiko, termasuk memetakan kondisi jalan, menentukan area pengamanan, serta menetapkan metode kerja yang aman baik untuk pekerja maupun pengguna jalan. 

“Semua ini harus direncanakan dengan baik agar tidak ada pekerjaan yang dilakukan serabutan tanpa informasi awal,” lanjutnya.

Ia menambahkan bahwa persiapan yang tidak maksimal dapat menimbulkan kendala tak terduga di lapangan, yang berpotensi memengaruhi hasil akhir pekerjaan. 

“Persiapan adalah segalanya. Jika tidak dilakukan dengan maksimal, banyak kendala tak terduga yang bisa terjadi di lapangan, dan itu akan berdampak pada hasil akhir,” imbuh Koswara.

Proyek ducting di Bandung telah dihentikan sementara

Direktur Utama PT BII (Perseroda), Asep Wawan Dharmawan, menyampaikan bahwa proyek ducting di 31 ruas jalan Kota Bandung telah dihentikan sementara untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat selama libur Nataru. 

“Dari total 147 ruas jalan yang direncanakan, saat ini kami baru menyelesaikan 31 ruas dengan sekitar 400 main hole yang sudah terpasang,” ungkapnya.

Asep mengakui bahwa proyek ini sempat menimbulkan gangguan seperti kecelakaan tunggal pengendara motor dan kemacetan lalu lintas.

Baca Juga :  Kapolri Berkomitmen Mundur Jika Terlibat Judi Online, Tegaskan Integritas Polri

Ia menjelaskan bahwa tim PT BII telah turun langsung menangani keluhan masyarakat. 

“Kemarin sempat ada laporan dari warga mengenai beberapa gangguan di lapangan. Tim kami langsung melakukan advokasi dan mendatangi keluarga yang terdampak untuk memastikan penanganan, termasuk menanggung semua biaya yang diperlukan,” jelasnya.

Dari sembilan laporan yang diterima, hanya satu yang terverifikasi dan telah ditindaklanjuti.

Asep menegaskan bahwa PT BII terus berkomitmen untuk meningkatkan keselamatan dalam setiap proyeknya.

Evaluasi terhadap kejadian sebelumnya akan menjadi bahan pembelajaran untuk mencegah hal serupa di masa depan. 

“Ke depan, kami ingin memperkuat fakta komitmen terkait keselamatan operasional. Semua operator harus bekerja dengan memastikan pengamanan yang memadai. Ini adalah tanggung jawab yang kami emban demi kenyamanan masyarakat,” tegas Asep.

Ia juga menyoroti pentingnya koordinasi yang erat dengan pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya. 

“Harapan kami, proyek ini dapat selesai dengan baik dan memberikan manfaat yang maksimal untuk masyarakat. Kami juga akan terus meningkatkan koordinasi dengan pihak terkait, termasuk pemerintah daerah, agar hasilnya sesuai ekspektasi,” ujarnya.

Dengan langkah-langkah mitigasi dan prioritas keselamatan yang diusung oleh pemerintah Kota Bandung dan PT BII, proyek ducting ini diharapkan dapat terlaksana dengan baik tanpa mengorbankan kenyamanan dan keamanan masyarakat, terutama menjelang momen libur akhir tahun.