Pintasan.co, Bogor – Polisi berhasil mengamankan sepuluh remaja yang diduga hendak terlibat dalam aksi tawuran di wilayah Bogor Barat, Kota Bogor.

Para remaja ini ditangkap saat membawa senjata tajam, termasuk celurit, tramontina atau golok panjang, dan stik golf, yang kemudian disita oleh pihak berwenang. 

Menurut keterangan dari Kapolsek Bogor Barat, Kompol Sudar MK Regaga, penangkapan dilakukan setelah adanya patroli di lokasi kejadian. 

“(Mengamankan) pelaku membawa dan menguasai senjata tajam diduga akan melakukan tawuran,” kata Kapolsek Bogor Barat Kompol Sudar MK Regaga, Selasa (22/10/2024). 

Kronologi kejadian bermula saat tim patroli dari Polresta Bogor Kota dan Bogor Barat yang tengah beroperasi di kawasan Pancasan, Jl Aria Suryalaga, dan Jl RE Abdullah sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. 

Pada saat itu, petugas melihat gerak-gerik mencurigakan dari para remaja yang melintasi jalan tersebut menggunakan sepeda motor. Menyadari ada patroli, para pelaku sempat berusaha melarikan diri, namun polisi langsung melakukan pengejaran. 

“Saat tim raimas (pengurai massa) melaksanakan patroli di depan perumahan Pancasan Asri, ada sepeda motor berbonceng tiga yang melintas di Jalan Arya Suryadilaga, kemudian dikejar dan diberhentikan. Lalu dilakukan penggeledahan dan ditemukan senjata tajam,” terang Sudar.

Tidak berhenti di situ, beberapa saat kemudian, motor lain dengan tiga remaja kembali melintas di lokasi yang sama. Polisi kembali melakukan pengejaran dan saat penggeledahan, ditemukan senjata tajam berupa celurit. 

“Kemudian melakukan patroli ke Jalan Pasirmulya IV dan mendapati 4 orang dan tiga membawa sajam kemudian diserahkan ke Polsek Bogor,” lanjut Sudar.

Dari total sepuluh orang yang diamankan, enam di antaranya diketahui sebagai pemilik senjata tajam yang terdiri dari beberapa jenis. 

“Ada enam sajam yang diamankan, (diantaranya) 4 tramontina (golok panjang), 1 celurit, 1 stik golf,” kata Sudar.

Kasus ini menunjukkan tingginya kewaspadaan pihak kepolisian dalam mencegah terjadinya tawuran antar remaja di Bogor.

Baca Juga :  Sakit Hati Ditampar, Kuli Bunuh Bos Ruko di Jakarta Timur

Patroli yang dilakukan dini hari menjadi langkah antisipatif dalam mengurangi potensi bentrokan yang bisa membahayakan banyak pihak, terutama dengan adanya senjata tajam yang sangat berbahaya. 

Aksi cepat tim raimas juga berhasil menangkap pelaku sebelum bentrokan benar-benar terjadi, dan ini menjadi peringatan keras bagi kelompok-kelompok lain yang berniat melakukan aksi serupa.