Pintasan.coAdu domba adalah salah satu bentuk manipulasi sosial yang bertujuan memecah belah dan menciptakan permusuhan di antara individu atau kelompok.

Dalam konteks politik, adu domba sering kali digunakan untuk memperkuat kepentingan pribadi atau kelompok dengan cara memanfaatkan perbedaan, prasangka, atau ketidaksepahaman.

Islam, sebagai agama yang menjunjung tinggi nilai persatuan, melarang keras segala bentuk adu domba, termasuk dalam politik.

Adu Domba dalam Al-Qur’an dan Hadis

Al-Qur’an mengingatkan umat Islam untuk menjaga persatuan dan menghindari perpecahan. Allah berfirman:

“Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu, dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Anfal : 46)

Adu domba juga digambarkan sebagai perilaku orang-orang munafik yang ingin memecah belah umat Islam. Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

“Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menegaskan bahwa perilaku adu domba tidak hanya merusak hubungan antarmanusia tetapi juga menjadi penghalang menuju surga.

Bahaya Politik Adu Domba

Dalam politik, adu domba sering digunakan untuk:

  • Memecah Belah Persatuan Umat. Strategi adu domba biasanya memanfaatkan perbedaan suku, ras, agama, atau pandangan politik untuk menciptakan konflik internal. Hal ini menimbulkan kekuatan umat Islam dalam menghadapi tantangan bersama.
  • Membangun Kebencian. Adu domba menanamkan rasa curiga dan kebencian, sehingga solidaritas yang dibangun atas dasar ukhuwah Islamiyah menjadi rusak.
  • Mendukung Kepentingan Pribadi. Para pelaku adu domba sering kali hanya mementingkan keuntungan pribadi atau kelompok tanpa memedulikan kerugian yang ditimbulkan pada masyarakat luas.

Pentingnya Menjaga Persatuan Umat

Islam mengajarkan pentingnya menjaga ukhuwah (persaudaraan) sebagai landasan kehidupan bermasyarakat. Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

“Perumamaan orang-orang mukmin dalam kecintaan dan kasih sayang di antara mereka seperti satu tubuh; jika salah satu anggota tubuh sakit, maka seluruh tubuh ikut merasakan sakitnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam konteks ini, umat Islam harus menjauhi segala bentuk perpecahan yang disebabkan oleh adu domba.

Baca Juga :  Macam-Macam Akhlak dalam Islam

Para pemimpin umat, baik di bidang agama maupun politik, memiliki tanggung jawab besar untuk menanamkan nilai-nilai persatuan dan mencegah terjadinya konflik.

Strategi Menghindari Politik Adu Domba

  • Menguatkan Pemahaman Agama. Pemahaman agama yang mendalam akan membentengi umat dari hasutan dan fitnah.
  • Memupuk Sikap Tabayyun (Verifikasi). Islam mengajarkan pentingnya memeriksa kebenaran informasi sebelum menyebarkannya. Allah berfirman:

“Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu seorang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti.” (QS. Al-Hujurat : 6)

  • Memprioritaskan Musyawarah. Dalam menghadapi perbedaan, musyawarah menjadi jalan terbaik untuk mencapai kesepakatan tanpa konflik.

Menghindari Hasad dan Iri Hati : Adu domba sering kali dihilangkan dari sifat iri hati dan ingin menjatuhkan pihak lain.

Politik adu domba bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam yang menekankan pentingnya persatuan, keadilan, dan kebenaran.

Umat ​​Islam harus mewaspadai segala bentuk fitnah dan manipulasi yang berpotensi memecah belah, terutama dalam ranah politik.

Dengan memegang teguh ajaran Islam dan membangun persaudaraan yang kokoh, umat Islam dapat menghadapi tantangan politik tanpa kehilangan identitas dan kekuatan kolektifnya.

Semoga kita semua terhindar dari fitnah adu domba dan senantiasa diberi kekuatan untuk menjaga persatuan umat.