Pintasan.co, Pasuruan – Polres Pasuruan menjadi yang terbaik dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas) dari 13 polres tipe A di Jawa Timur.
Penilaian diambil dari selisih jumlah kejadian laka lantas per bulan mulai bulan April sampai September 2024.
“Juara penekanan laka lantas dari 13 polres tipe A di Jatim,” kata Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Deni Eko Prasetyo, Jumat (1/11/2024).
Deni menjelaskan pada bulan April jumlah laka lantas 97; 23 meninggal dunia, 178 luka ringan. Pada bulai Mei jumlah laka lantas 84, 17 meninggal dunia, 123 luka ringan. Kemudian pada Juni terdapat 97 laka lantas, 27 meninggal dunia, 167 luka ringan.
Kemudian pada Juli jumlah laka lantas 78, 22 meninggal dunia, 121 luka ringan. Bulan Agustus 120 laka lantas, 19 meninggal dunia, 172 luka ringan. Dan bulan September terdapat 88 laka lantas, 18 meninggal dunia, 129 luka ringan.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Pasuruan Iptu Ahmad Kunaefi melakukan sejumlah aksi internal dan aksi eksternal untuk menekan laka lantas.
Aksi internal yang dilakukan diantaranya, selalu update mapping black spot kemudian mengarahkan dan meningkatkan giat patroli pada jam dan daerah rawan laka, sosialisasi lalu lintas tentang cara mendahului, belok, berhenti, maupun batas kecepatan pada usia muda, karyawan pabrik dan tidak hanya mengandalkan tingginya penindakan pelanggaran, lalu meningkatkan anatomi lebih spesifik dengan mapping daerah rawan laka dan alamat pelaku laka lantas agar tepat sasaran saat diberikannya edukasi dan sosialisasi Kamseltibcar Lantas.
Kemudian, ada imbauan dengan pemasangan banner dan spanduk dari Kamseltibcar Lantas di daerah rawan laka. Terakhir melaksanakan penindakan pelanggaran yang berpotensi laka serta patroli di daerah black spot.
“Untuk aksi eksternal diadakan rapat koordinasi lintas sektoral melalui forum LLAJ untuk merumuskan suatu penanganan yang sesuai dengan masalah yang ada di lapangan. Adanya rapat koordinasi dengan stakeholder terkait juga dapat mempercepat koordinasi dan perbaikan yang harus segera diselesaikan. Dan masukan dari masyarakat juga dapat ditampung dan segera didiskusikan untuk penanganannya,” jelas Kunaefi.