Pintasan.co, Depok – Sejumlah warga di Sukmajaya, Kota Depok, melakukan demonstrasi untuk memprotes keberadaan mesin insinerator sampah yang beroperasi di daerah mereka. 

Protes ini dipicu oleh keluhan atas dampak negatif asap yang dihasilkan oleh mesin tersebut, yang dinilai mengganggu kualitas lingkungan di sekitar pemukiman.

Insinerator sendiri adalah alat yang digunakan untuk membakar sampah padat dengan menggunakan teknologi pembakaran pada suhu tertentu. 

Mesin ini dioperasikan oleh Pemkot Depok sebagai bagian dari upaya untuk menangani masalah sampah di kota tersebut. 

Namun, meskipun tujuannya adalah untuk mengurangi sampah, keberadaan mesin ini justru menimbulkan masalah baru bagi warga sekitar.

Pada Senin (23/12/2024), mesin insinerator terletak di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Jalan Merdeka, RW 08, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya. 

Disana terdapat dua unit mesin insinerator berwarna hijau yang masing-masing memiliki cerobong setinggi sekitar 10 meter. 

Di sekitar mesin tersebut terlihat tumpukan sampah, namun tidak ada aktivitas atau petugas yang tampak di lokasi. 

Pemasangan mesin ini hanya ditutup dengan seng yang tidak memberikan kejelasan lebih lanjut kepada masyarakat mengenai penggunaannya.

Dampak Mesin Insinerator Sampah bagi kehidupan warga sekitar

Koordinator aksi, Andri, menyatakan bahwa demonstrasi ini dilakukan karena warga merasa terganggu dengan dampak yang ditimbulkan oleh mesin insinerator. 

Menurutnya, asap yang dikeluarkan mesin tersebut sangat mengganggu kehidupan mereka sehari-hari, terutama dari segi kualitas udara di lingkungan sekitar.

“Aksi ini karena kami merasa terdampak akan adanya mesin ini karena asapnya dan limbahnya sangat-sangat mengganggu lingkungan kami,” ungkap Andri kepada wartawan saat aksi berlangsung.

Andri juga menyoroti kurangnya sosialisasi dari pihak pemerintah terkait dengan keberadaan mesin insinerator tersebut. 

Warga mengaku tidak diberi informasi sebelumnya mengenai pembangunan dan pengoperasian mesin ini, sehingga mereka merasa terkejut ketika mesin tersebut tiba-tiba sudah berfungsi tanpa adanya pemberitahuan atau konsultasi terlebih dahulu.

“Dan juga adanya mesin ini tanpa diketahui kami sebagai warga yang terdekat tanpa ada sosialisasi dan tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Mesin ini hanya tiba-tiba sudah dibangun. Kami sudah berusaha untuk berupaya mencari tahu dan serta bersurat kenapa mesin ini tiba-tiba muncul,” jelas Andri lebih lanjut.

Lebih lanjut, Andri mengungkapkan bahwa dampak dari asap insinerator ini tidak hanya dirasakan dalam hal kenyamanan, tetapi juga berpengaruh pada kesehatan warga. 

Baca Juga :  Kehadiran Supian Suri di Warteg Depok Bawa Keceriaan dan Harapan Baru

Banyak warga yang merasa kesulitan bernapas akibat asap yang masuk ke dalam rumah mereka, menyebabkan sesak napas dan ketidaknyamanan yang cukup serius.

“Dan dampaknya pada saat mesin ini dioperasionalkan benar-benar bagi kami sebagai warga secara kesehatan sangat-sangat terganggu karena masalah asapnya ini masuk ke rumah kami. Sesak napas kami,” tambahnya dengan khawatir.

Dengan aksi protes ini, warga berharap agar pemerintah kota lebih memperhatikan dampak lingkungan dan kesehatan yang ditimbulkan oleh mesin insinerator, serta memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat terkait proyek-proyek yang melibatkan fasilitas seperti ini.