Pintasan.co, JakartaPresiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa beberapa perusahaan Indonesia akan segera menandatangani kesepakatan dengan perusahaan-perusahaan asal Tiongkok.

Total nilai kontrak tersebut diperkirakan lebih dari US$ 10 miliar atau sekitar Rp 156 triliun.

Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo dalam pertemuan dengan Perdana Menteri China, Li Qiang, di Beijing pada Sabtu (9/11), dengan penandatanganan kontrak dijadwalkan pada hari berikutnya, Minggu (10/11).

Menurut Prabowo, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia akan menyelenggarakan acara khusus, di mana sejumlah kontrak di bidang sains antara perusahaan-perusahaan Indonesia dan China akan diresmikan.

“Kerja sama ini mencerminkan kolaborasi yang semakin erat antara kedua negara,” tambah Prabowo.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Li Qiang atas respons cepat yang diberikan, serta menekankan pentingnya peningkatan partisipasi perusahaan-perusahaan China dalam kemitraan dengan perusahaan-perusahaan Indonesia demi keuntungan bersama.

Li Qiang, di sisi lain, mengapresiasi pilihan Prabowo untuk mengunjungi China sebagai negara pertama setelah dilantik sebagai Presiden.

Hal ini, menurut Li, menunjukkan betapa pentingnya hubungan bilateral antara Indonesia dan China.

Li juga menegaskan bahwa hubungan kedua negara terus berkembang dan memasuki fase baru yang lebih baik, berkat upaya bersama kedua pihak.

Lebih lanjut, Li menyatakan kepercayaannya terhadap pemerintahan Prabowo Subianto dan berjanji akan melanjutkan kebijakan yang mendukung hubungan baik antara kedua negara.

Ia juga mengungkapkan komitmen untuk mendorong terciptanya komunitas dengan masa depan bersama, yang diharapkan dapat membawa hubungan China-Indonesia ke level yang lebih tinggi.

Baca Juga :  Prabowo Yakin Indonesia Tidak Akan Impor BBM Lagi dalam 5 Tahun