Pintasan.co, Jakarta – Presiden terpilih Prabowo Subianto mengungkapkan keyakinannya bahwa Indonesia akan mampu membuka jutaan lapangan kerja baru melalui kebijakan hilirisasi, terutama yang berbasis di pedesaan.
Hal ini disampaikan Prabowo dalam wawancara eksklusif bersama tujuh jurnalis senior yang ditayangkan melalui kanal YouTube tvOnenews pada Selasa (8/4/2025).
Menyikapi isu pengangguran dan maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK), Prabowo menilai bahwa masa depan ketenagakerjaan Indonesia tetap menjanjikan.
Ia percaya bahwa melalui transformasi ekonomi yang berfokus pada desa, sektor-sektor strategis seperti perikanan, kelautan, dan perkebunan bisa menjadi motor utama penyediaan lapangan kerja.
“Kita tengah menghadapi tantangan global terkait pekerjaan, tapi saya optimistis dalam waktu dekat akan terbuka banyak peluang kerja baru,” ujarnya.
Menurut Prabowo, hilirisasi di sektor-sektor tersebut berpotensi menyerap hingga 8 juta tenaga kerja.
Selain itu, penguatan koperasi desa juga diperkirakan mampu menciptakan sekitar 1,6 juta lapangan kerja tambahan.
Strategi ini, lanjutnya, bertujuan mendongkrak pertumbuhan ekonomi dari akar rumput dan mengurangi ketimpangan antara kota dan desa.
Ia menekankan pentingnya peran para lulusan sarjana untuk ikut membangun desa, bukan hanya berfokus mencari kerja di kota-kota besar.
“Sarjana terbaik jangan hanya mengejar kenyamanan di ruang ber-AC. Saya ingin mereka kembali ke desa, menjadi manajer koperasi, pembina, dan motivator. Di sana pertumbuhan ekonomi baru akan lahir,” ucap Prabowo.
Pertumbuhan Ekonomi dari Akar Rumput
Lebih lanjut, Prabowo mengungkapkan bahwa peningkatan kesejahteraan desa akan berdampak langsung pada kekuatan pasar domestik dan pertumbuhan industri nasional.
Strategi ini ia sebut sebagai “pertumbuhan dari bawah” yang dinilai lebih merata dan berkelanjutan dibanding pola pembangunan yang terpusat di perkotaan.
Tantangan Teknologi: Robotik dan AI
Namun, Prabowo juga mengingatkan tentang tantangan besar dari kemajuan teknologi, seperti robotik dan kecerdasan buatan (AI), yang mulai menggantikan tenaga kerja manusia.
Ia mencontohkan sebuah pabrik Mercedes-Benz yang kini hanya membutuhkan 20 pekerja dari sebelumnya 3.000 orang.
“Zaman sekarang sudah masuk era robotik dan AI. Kita harus siap mental, dan yang paling penting, kita harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,” tegasnya.
Dengan mendorong hilirisasi terintegrasi, memperkuat desa, dan meningkatkan kompetensi SDM dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0, Prabowo optimistis Indonesia akan memasuki fase baru pertumbuhan ekonomi yang lebih produktif dan inklusif.