Pintasan.co, Jakarta – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) memerlukan tambahan dana sebesar Rp 100 triliun agar dapat menjangkau 82,9 juta penerima hingga akhir 2025.
Badan Gizi Nasional (BGN) menjelaskan bahwa dana tersebut sebaiknya tersedia pada September 2025 untuk memenuhi target tersebut.
Namun, Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyatakan bahwa pengumuman mengenai penambahan anggaran akan disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
Dadan menyebutkan bahwa Presiden Prabowo merasa gelisah karena banyak anak yang belum mendapatkan manfaat dari program MBG.
Oleh karena itu, pemerintah tengah mencari cara untuk mempercepat program ini agar pada akhir 2025, semua penerima manfaat bisa segera terlayani.
Sejak dimulai pada 6 Januari 2025, program MBG baru menjangkau 0,7 persen dari target penerima manfaat.
Program ini baru dijalankan di 244 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi di 33 provinsi, yang masih jauh dari target keseluruhan.
Prabowo sangat berharap agar program ini dapat segera dirasakan oleh seluruh penerima manfaat.
Anggaran yang disetujui oleh DPR RI untuk program ini saat ini sebesar Rp 71 triliun, yang mencakup 3 juta pelajar hingga April 2025.
Jumlah penerima manfaat diperkirakan akan meningkat menjadi 6 juta pelajar pada Agustus 2025, dan 15-17,5 juta penerima pada Agustus hingga Desember 2025.
Tanpa penambahan anggaran, jumlah penerima manfaat hanya akan mencapai 15 hingga 17,5 juta.
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, juga menyampaikan dukungan dana desa sebesar Rp 20 triliun untuk mendukung program MBG, yang akan digunakan untuk menyuplai bahan baku seperti telur, ikan, ayam, dan nasi sesuai dengan Permendes Nomor 2 Tahun 2024.