Pintasan.co, Yogyakarta – Puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada Senin (24/3/2025), terutama karena adanya kebijakan Work From Anywhere (WFA) dari Jakarta. Pemudik cenderung mengatur jadwal keberangkatan dan kepulangan mereka sesuai dengan kebijakan tersebut.
“Kalau WFA setelah Lebaran benar-benar diterapkan, arus balik bisa mundur. Saat ini, wisatawan juga sudah mulai berdatangan ke Yogyakarta, seperti terlihat di Malioboro yang semakin ramai,” jelas Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dishub DIY, Wiyos Santoso, Sabtu (22/3/2025).
Dishub DIY mengimbau warga Yogyakarta untuk mengurangi aktivitas di luar rumah jika tidak memiliki keperluan mendesak, agar memberikan ruang bagi para wisatawan.
Dishub DIY telah menyiapkan beberapa jalur alternatif untuk mengatasi lonjakan arus mudik dan wisatawan yang menuju Yogyakarta selama libur Lebaran. Berbagai upaya telah disusun untuk memastikan kelancaran lalu lintas.
“Kami sudah berdiskusi dengan Forkopimda dan mendapatkan arahan dari Gubernur DIY untuk memberikan layanan terbaik bagi pemudik. Jalur utama dan alternatif sudah kami siapkan, termasuk exit Tol Prambanan dan Taman Martani,” kata Wiyos.
Jika terjadi kemacetan di exit tol, Dishub DIY telah menyiapkan posko di beberapa titik masuk ke Yogyakarta, salah satunya di Tamanmartani.
Selain itu, pemudik yang tidak menuju Kota Yogyakarta akan diarahkan ke jalur alternatif.
Sebagai contoh, pemudik yang menuju Magelang akan diarahkan melalui Pakem, sementara yang menuju selatan akan keluar melalui Prambanan ke Piyungan.
“Jika kemacetan di exit Tamanmartani mencapai dua kilometer, jalur tersebut akan kami tutup dan seluruh kendaraan akan dialihkan ke exit Prambanan,” ujar Wiyos.
Dishub DIY juga telah berkoordinasi dengan kepolisian dan masyarakat setempat untuk membantu mengarahkan pemudik agar tidak salah jalan.
Dishub DIY membuka dua posko utama, yaitu di Tamanmartani dan Prambanan.
Selain itu, personel Dishub akan ditempatkan di posko yang didirikan oleh instansi lain, seperti di Tempel (oleh Pemkab Sleman) dan di Piyungan (oleh kepolisian).
Petugas juga akan ditempatkan di terminal-terminal utama guna memastikan kelancaran arus penumpang.
“Kami sudah melakukan apel pasukan pagi ini untuk kesiapan 16 hari ke depan. Mulai Senin, seluruh petugas akan turun ke lapangan untuk pemantauan dan penjagaan,” tambahnya.
Untuk mengantisipasi potensi cuaca buruk dan longsor, Dishub DIY telah memasang rambu-rambu peringatan di area rawan, seperti di Panggang dan Imogiri.
Jalur ini memiliki turunan tajam yang bisa berbahaya jika tidak diantisipasi.
“Kami sudah memasang tanda peringatan, termasuk imbauan untuk menggunakan gigi satu saat melewati turunan curam. Kami juga sudah menangani beberapa titik rawan longsor, seperti Sentolo ke arah utara Muntilan,” terang Wiyos.
Dishub DIY juga mengingatkan para pemudik untuk lebih berhati-hati saat menggunakan Google Maps, agar tidak diarahkan ke jalan sempit yang tidak cocok untuk kendaraan roda empat.
“Sering terjadi pemudik tersesat karena salah mengatur navigasi di Google Maps. Pastikan memilih rute untuk mobil, bukan motor. Kami juga telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar exit Tamanmartani agar mereka dapat membantu mengarahkan pemudik,” jelasnya.