Pintasan.co, Yogyakarta – Ratusan pelajar dan orang tua terlihat antusias menghadiri Festival Peace For All di Candi Banyunibo pada Sabtu (30/11/2024) pagi.
Acara ini diselenggarakan oleh gerakan Save the Children dan PKBI DIY bekerja sama dengan Uniqlo.
Festival ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya perlindungan anak, serta menciptakan ruang aman bagi anak-anak untuk berinteraksi dan berbagi pengalaman.
Menurut data dari Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPA), jumlah kasus kekerasan terhadap anak di Indonesia meningkat sebesar 2.069 kasus antara tahun 2022 dan 2023.
Pada tahun 2023, Jawa Tengah menjadi provinsi dengan jumlah kasus kekerasan anak tertinggi ketiga, mencapai 1.255 kasus.
Di sisi lain, DIY melaporkan 533 kasus kekerasan terhadap anak, terdiri dari 265 kasus kekerasan seksual, 165 kekerasan psikis, dan 91 kekerasan fisik.
Mayoritas korban kekerasan anak berusia antara 13 hingga 17 tahun (316 anak) dan 6 hingga 12 tahun (204 anak).
Melihat kondisi tersebut Uniqlo bersama Save the Children dan PKBI DIY meluncurkan program PEACE FOR ALL.
Program ini mencakup berbagai inisiatif, seperti peningkatan kapasitas anak, guru, dan orang tua, penyusunan kebijakan perlindungan anak di sekolah, termasuk pembuatan SOP dan pembentukan satgas anti kekerasan, serta kampanye publik dan pengadaan fasilitas yang aman dan inklusif.
PEACE FOR ALL adalah inisiatif global dari UNIQLO yang diperkenalkan pada Juni 2022, dengan menampilkan desain T-shirt yang dibuat secara sukarela oleh lebih dari 40 kolaborator internasional, sebagai simbol harapan untuk perdamaian.
“Sebagian hasil penjualan T-Shirt PEACE FOR ALL di Indonesia didonasikan kepada Save the Children Indonesia untuk pemenuhan hak anak dalam penanggulangan kemiskinan, diskriminasi, kekerasan dan konflik, khususnya melalui Implementasi penyediaan fasilitas air bersih dan pendidikan anti kekerasan di Yogyakarta,” ungkap Yulia Rachmawati, Corporate PR and Sustainability Manager Uniqlo di Candi Banyunibo.
Fadil Usman, perwakilan Save the Children, mengungkapkan bahwa festival anak di Candi Banyunibo diharapkan dapat menjadi pemicu untuk diselenggarakan di berbagai lokasi lainnya.
Gerakan untuk menentang kekerasan dan menciptakan ruang aman bagi anak harus terus diperjuangkan, baik di DIY maupun di seluruh Indonesia.
“Kami akan terus menjangkau lebih banyak anak, juga ekosistem di sekitar anak-anak. Kami ajak semua pihak untuk ikut serta menciptakan ruang aman bagi anak. Kami berterimakasih pada Uniqlo yang komitmen terhadap hal ini. Semoga muncul efek yang luas ke depan, setelah adanya acara ini,” terang dia
Festival Jogja UNIQLO PEACE FOR ALL
Festival Jogja UNIQLO PEACE FOR ALL mengangkat tema “Gelar Seneng-Seneng Bocah: Tuwuh Rukun Wiwit Cilik dengan slogan Tuwuh Rukun Wiwit Cilik, Urip Sehat Kanthi Banyu Resik, yang berarti Tumbuh Rukun Sejak Kecil, Hidup Sehat Dengan Air Bersih.
Acara ini bertujuan untuk merayakan kebahagiaan anak-anak sambil menanamkan nilai-nilai perdamaian sejak usia dini.
Festival ini juga akan menghadirkan kisah inspiratif tentang Dewi Hariti, yang awalnya dikenal sebagai makhluk jahat yang memakan anak-anak. Namun, setelah menerima pencerahan dari Buddha, ia berubah menjadi pelindung bagi anak-anak.
Kisah ini dipilih untuk menggambarkan perubahan positif yang dapat terjadi ketika seseorang memahami dan mengamalkan nilai-nilai perdamaian.
Selain itu, festival ini juga menyelenggarakan talkshow yang membahas isu-isu penting terkait perlindungan anak dan inklusi sosial.
Festival ini juga menawarkan sesi edukasi tentang anti-kekerasan serta perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), serta akan mengadakan serah terima sumur bor kepada kelurahan setempat sebagai bentuk kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat.