Pintasan.co, Jakarta – Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi’i menyatakan bahwa pemerintah terus berusaha untuk menurunkan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) lebih lanjut dari angka yang sudah disepakati bersama DPR.
Sebelumnya, pemerintah mengusulkan biaya haji 2025 sebesar Rp 65 juta. Namun, pada hari Senin (6/1/2025), Panitia Kerja Haji dan Kemenag mencapai kesepakatan bahwa biaya haji 2025 akan diturunkan menjadi Rp 55,5 juta.
“Sekarang angkanya sudah di bawah Rp 55,5 juta, bahkan mendekati Rp 55,3 juta. Kami akan terus memeriksa lagi, insya Allah akan semakin turun,” ungkap Romo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Romo menegaskan bahwa penurunan biaya ini tidak akan mengurangi kualitas pelayanan.
Dia juga menjelaskan bahwa layanan di Arab Saudi kini semakin kompetitif, yang membantu menjaga kualitas meskipun biaya turun.
“Jasa pelayanan di sana sudah semakin kompetitif. Mereka menawarkan pelayanan berkualitas berkat pengalaman melayani negara-negara lain. Dulu mereka hanya melayani kita tanpa banyak kompetitor, kini mereka meningkatkan kualitas dengan tawaran servis yang lebih baik,” tambahnya.
Romo juga menyebutkan bahwa beberapa komponen biaya, seperti ongkos transportasi, hotel, katering, serta biaya hidup di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, masih bisa diturunkan lebih lanjut.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Hilman Latief, mengungkapkan bahwa Bipih untuk jemaah haji 2025 sudah turun menjadi Rp 55,5 juta, dari usulan awal yang sebesar Rp 65 juta.
Dalam rapat dengan Komisi VIII DPR, Hilman menyebutkan bahwa dengan asumsi dasar tersebut, pemerintah mengusulkan biaya Bipih sebesar Rp 55.593.201,57.