Pintasan.co, Makassar – Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar melanjutkan revitalisasi menara Kantor Wali Kota Makassar dengan memasuki tahap kedua.
Kontrak untuk proyek ini telah resmi diserahkan kepada PT Dwi Gemilang Cipta Mandiri sejak 14 Agustus lalu. Perusahaan ini memiliki keahlian dalam arsitektur, telekomunikasi, dan kontraktor umum.
Sariana, pejabat yang mengawasi proyek revitalisasi ini, menjelaskan bahwa fokus utama pada tahap kedua adalah perbaikan sistem Mekanikal Elektrikal dan Plumbing (MEP).
Pekerjaan ini akan mencakup berbagai aspek penting untuk memastikan sistem-sistem tersebut berfungsi dengan baik.
Baca Juga : Perjalanan Budaya Merial Institute: Menggali Manuskrip Al-Quran dan Warisan Islam di Sulawesi Selatan
Pekerjaan MEP akan mencakup lantai 1, 3, 5, hingga lantai 11 tower Balai Kota, termasuk area atap. “Kami akan memprioritaskan perbaikan pada aspek ini, termasuk instalasi listrik, sistem air bersih, pembuangan air kotor, dan pemadam kebakaran,” ujar Sariana dalam konfirmasi pada Kamis (12/9/2024). Saat ini, proses pembongkaran dan penggalian untuk tangki air bawah tanah telah dimulai.
“Dulu, sistem air bersih dan pemadam kebakaran digabungkan, namun sekarang peraturan mengharuskan pemisahan, sehingga keduanya harus dipisahkan,” jelasnya. Selain perbaikan MEP, tahap kedua ini juga akan menyasar perbaikan ruangan dan interior di dalam tower.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Bangunan Pemerintah Dinas PU Makassar, Hajar Aswad, menyampaikan bahwa tahap pertama proyek ini telah dilaksanakan pada tahun 2023. “Tahun lalu, kami berfokus pada pemeliharaan aspek heritage Balai Kota.
Tahun ini, kami menitikberatkan pada perbaikan MEP karena banyak instalasi yang sudah tidak layak,” tuturnya. Menurut Hajar Aswad, sistem MEP di Kantor Balai Kota memang membutuhkan renovasi karena kondisinya yang sangat memprihatinkan. Pipa pembuangan air mengalami kebocoran yang berpotensi berbahaya jika dibiarkan.
“Kami telah mengecek kondisinya dan menemukan bahwa kebocoran air sangat parah, bahkan mengalir ke berbagai tempat dan ada kabel-kabel di dalamnya, sehingga harus segera ditangani,” jelasnya.
Diharapkan, dengan selesainya tahap kedua revitalisasi ini, fungsi gedung pemerintahan Kota Makassar akan lebih optimal, terutama dalam hal instalasi, sehingga gedung dapat beroperasi dengan aman dan nyaman.