Pintasan.co, Yogyakarta – RSUP Dr. Sardjito melaksanakan program pendampingan untuk daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DTPK).
Kali ini, RSUP Dr. Sardjito bekerja sama dengan RS Jantung dan Pembuluh Darah Oputa Yi Koo di Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk meningkatkan layanan jantung.
Program pendampingan kesehatan ini merupakan inisiatif dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Langkah ini merupakan implementasi nyata dari Nawacita pemerintah yang berfokus pada peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Program pendampingan bertujuan untuk mengurangi kesenjangan layanan kesehatan antara fasilitas kesehatan di daerah maju dan DTPK.
Melalui program ini, RSUP Dr. Sardjito memberikan bimbingan teknis dan manajerial, serta memperkuat jaringan rujukan dan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) kesehatan.
Direktur RS Dr. Sardjito, dr. Eniarti, M.Sc., Sp.KJ, MMR, menekankan bahwa program ini sangat penting untuk mempercepat proses transfer keahlian di bidang kardiovaskular.
“RS Sardjito sebagai pengampu regional memiliki sumber daya pelayanan kardiovaskuler yang unggul. Melalui kerja sama ini, diharapkan RS Jantung dan Pembuluh Darah Oputa Yi Koo mampu menangani pasien dengan lebih baik di daerah, sehingga masyarakat tidak perlu lagi bepergian keluar kota, provinsi, atau bahkan keluar pulau untuk mendapatkan layanan kesehatan,” ujarnya, Jumat (20/12/2024).
Dia berharap program pendampingan ini dapat dilaksanakan dengan baik dan terpantau sesuai rencana awal, sehingga perkembangan kualitas SDM yang semakin meningkat dapat terukur.
“Dengan program pengampuan ini, maka kami berharap RS Oputa Yi Koo segera berdiri memberikan layanan terbaik bagi Masyarakat, Kerjasama lainnya saya rasa bisa dijalin seperti layanan Diklat sehingga paparnya,” terangnya.
Prof. Dr. dr. Lucia Kris Dinarti, Sp.PD, Sp.JP(K), Guru Besar di bidang Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), menyatakan bahwa program pendampingan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan.
Selain memberikan pendampingan kepada RS Oputa Yi Koo di Sultra, RSUP Dr. Sardjito juga melaksanakan program pengampuan di RSUD Panembahan Senopati Bantul dan RSUD Wates Kulonprogo dalam layanan neurointervensi.
Diharapkan, program ini dapat mengurangi angka kecacatan dan kematian pada pasien yang mengalami serangan stroke.
Dalam kegiatan pengampuan ini, turut hadir sejumlah pejabat dari RS Jantung dan Pembuluh Darah Oputa Yi Koo, antara lain dr. H. Algazali, M.Kes, selaku Plt.
Direktur RS Jantung dan Pembuluh Darah Oputa Yi Koo, bersama dengan Kabid Perencanaan dan Evaluasi, Kabid Diklat dan Litbang, Kasie Litbang, serta Kasubag Hukum dan Humas.
Plt. Direktur RS Jantung dan Pembuluh Darah Oputa Yi Koo, dr. H. Algazali, M.Kes, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas pendampingan yang diberikan RSUP Dr. Sardjito.
“Kami sangat mengapresiasi kerja sama ini. Dengan adanya transfer knowledge dari tim pengampu RS Sardjito, kami optimis dapat meningkatkan layanan kesehatan jantung di Sulawesi Tenggara sehingga masyarakat dapat merasakan manfaatnya secara langsung,” jelas dia.
Program pendampingan ini diharapkan menjadi langkah strategis untuk mencapai pemerataan layanan kesehatan berkualitas di Indonesia, khususnya dalam bidang kardiovaskular.