Pintasan.co, Bantul – Menjelang waktu berbuka puasa pada hari ketiga Ramadan 1446 H/2025 M, Senin (3/3/2025), kawasan depan Pasar Bantul terlihat ramai dikunjungi oleh orang-orang dari berbagai daerah.

Sejak pukul 15.00 WIB, sudah banyak pengunjung yang sibuk memilih berbagai macam kuliner atau takjil untuk berbuka puasa. Di tempat tersebut, banyak stand UMKM yang menawarkan beragam makanan untuk masyarakat.

Kondisi ini membuat para pelaku usaha kuliner setempat merasa sangat gembira.

Satu di antaranya dirasakan oleh Eko (50), warga Kalurahan Bantul, Kapanewon Bantul, yang berjualan takjil di depan Pasar Bantul.

“Iya, alhamudillah dari awal Ramadan 2025, jualan saya laris. Sejak jam segini (15.00 WIB) dan belum sampai magrib itu pasti ada yang beli,” katanya.

Karena begitu ramai, sejak awal Ramadan 2025 hingga saat ini, seluruh takjil yang dijual selalu habis diburu oleh masyarakat.

Padahal, menurut Eko, pihaknya sudah beberapa kali bolak-balik menambah stok makanan takjil tersebut.

“Tapi memang, kondisi Ramadan sekarang ini, sepertinya berbeda. Konsumennya lebih tinggi dari pada Ramadan sebelumnya,” ucap dia.

Eko juga menyebutkan bahwa yang sering datang untuk berburu takjil tidak hanya berasal dari kalangan umat Muslim, tetapi juga cukup banyak yang berasal dari kalangan non-Muslim.

“Di media sosial itu kan juga lagi ramai isu itu dan ternyata beneran. Di tempat saya ini, ternyata ada juga konsumennya yang kalangan non muslim. Dari jam segini (15.00 WIB) pasti ada yang beli,” tuturnya.

Pengalaman serupa juga dialami oleh Hartini (45), seorang warga Kalurahan Ringiharjo, Kapanewon Bantul, yang menjual sayur dan makanan berat di depan Pasar Bantul.

Di mana, sejak awal Ramadan 2025, seluruh dagangannya laris diburu masyarakat.

“Alhamdulillah. Ini geliatnya berbeda dari tahun sebelumnya sampai-sampai penjualnya juga bertambah. Kan dulu, yang jualan di sini (depan Pasar Bantul) sekitar puluhan, lah ini sampai 100-an,” jelasnya.

Dampak positif tersebut berhasil membuat Hartini memperoleh penghasilan yang cukup besar, dengan omzet harian yang bisa mencapai jutaan rupiah.

“Saya kan sebenarnya kalau hari-hari biasa jualan pecel dan urap gitu di dalam Pasar Bantul. Nah, itu per hari paling satu mangkok gini (isi sekitar 100 porsi). Tapi, sekarang bisa dua kalinya ini ditambah dengan menu lain, ada sayur tempe, bihun, capcay, dan lain-lain,” urainya.

Ia pun menyampaikan bahwa momen Ramadan ini, tidak hanya umat muslim saja yang membeli dagangannya, tetapi juga dari kalangan non muslim.

Baca Juga :  Eks Dirut Pertamina Nicke Widyawati Diperiksa KPK Soal Kasus LNG

Artinya, hampir setiap kalangan banyak yang berburu takjil di tempat usahanya.

“Iya jadi seneng ya. Karena makanan seperti ini kan tidak hanya untuk muslim saja, tapi juga bisa dikonsumsi untuk nok muslim,” ujarnya.

Sejalan dengan itu, Lurah Pasar Bantul, Rohadi, mengungkapkan rasa bangganya atas keragaman dan toleransi masyarakat yang berpartisipasi dalam meramaikan Ramadan 2025 dengan berburu takjil.

“Karena itu juga membangkitkan perekonomian kita. Ya kami senang. Kami terbuka terhadap seluruh pembeli untuk melarisi dagangan UMKM kita,” jelasnya.

Ia juga berharap, di masa depan seluruh masyarakat Bumi Projotamansari tetap mendukung UMKM lokal dengan membeli atau menggunakan produk-produk dari daerah setempat.

“Karena produk lokal kita itu rasanya enggak kalah saing dengan rasa produk makanan dari luar Kabupaten Bantul,” ujar Rohadi.

Maria Apriani (22), warga Kapanewon Bantul, mengaku senang berburu takjil selama momen Ramadan.

“Saya setiap Ramadan pasti ada momen untuk ikut war takjil. Apalagi sekarang kan ramai ya di media sosial. Ternyata seru dan ketagihan,” tuturnya.

Saat ini, ia bersama teman-temannya memutuskan untuk membeli minuman es buah dan pecel. Makanan yang dibeli tersebut rencananya akan dinikmati bersama teman-temannya.

“Nanti ini dimakan bareng-bareng temen. Ya, makannya nunggu waktu buka puasa, walau saya enggak puasa ya. Tapi, setidaknya menghormati teman lah yang lagi menjalankan ibadah puasa,” tuturnya. 

Begitu juga dengan Stela Yuliana (27), seorang warga dari Kapanewon Bantul, yang ikut berburu takjil selama bulan Ramadan 2025.

“Kan ramai tu di media sosial, war takjil. Jadi ya pengen coba aja sensasinya seperti apa. Tapi, sebenarnya kalau beli makanan seperti ini (UMKM lokal), saya sudah sering ya. Cuma momennya aja yang agak beda, jadi seru,” tandasnya.