Pintasan.co, Blora – Pasar tradisional di Blora dianggap perlu dilengkapi dengan petugas keamanan untuk mencegah tindak kejahatan dan mengurangi risiko kebakaran.
Mengingat kebakaran pasar di Blora pernah terjadi beberapa kali, seperti kebakaran Pasar Ngawen pada Januari 2024 dan kebakaran Pasar Induk Cepu pada Minggu (26/1/2025) lalu, keberadaan petugas keamanan di setiap pasar menjadi sangat penting.
Hal ini untuk memastikan hal-hal yang tidak diinginkan bisa segera diantisipasi.
Kepala Bidang Pasar, Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop UKM) Blora, Margo Yuwono, berencana untuk menempatkan petugas keamanan (satpam) di setiap pasar di Blora.
“Petugas keamanan ini penting ya, untuk menjaga keamanan pasar ya. Mungkin bisa mencegah kehilangan barang dagangan pedagang yang ada di pasar. Kalau terjadi insiden seperti kebakaran, petugas keamanan yang lebih ahli bisa mencegahnya sebelum api membesar, karena mereka sudah dilatih untuk  penanganan terkait kebakaran atau hal lainnya ya,” katanya.
Lebih lanjut, menurutnya, jika tanggung jawab tersebut dibebankan kepada pengelola pasar, hasilnya akan kurang maksimal.
Hal ini disebabkan karena pengelola pasar terbatas pada jam operasional kantor, sementara petugas keamanan bisa bekerja 24 jam penuh di pasar.
“Jadi adanya petugas keamanan di pasar ini sangat penting, selain untuk keamanan sendiri, mereka juga bisa melakukan penertiban, kalau hanya mengandalkan pengelola pasar saya pikir kurang,” jelasnya.
Menurut Margo, jika terjadi kebakaran, fasilitas Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang ada di pasar tidak dapat digunakan secara optimal.
“Sebab, kalau sudah terjadi kebakaran, otomatis para pedagang itu akan fokus bagaimana mengamankan barang dagangannya masing-masing kan. Berbeda, kalau sudah ada petugas keamanan, kalau terjadi kebakaran ya mereka akan fokus melakukan pengamanan berupaya mematikan api, karena mereka sudah dilatih. Jadi sebelum api membesar sudah bisa diantisipasi atau ditangani,” jelasnya.