Pintasan.co, Jakarta – Kelompok Houthi di Yaman mengklaim bahwa serangan udara yang dilancarkan Amerika Serikat pada Rabu (9/4) telah menewaskan sedikitnya 16 orang.

Laporan ini disampaikan oleh jaringan televisi Al-Masirah yang dikelola oleh Houthi.

Serangan tersebut menyasar beberapa wilayah, termasuk kota pelabuhan Hodeida dan ibu kota Sanaa. Di distrik al-Hawak, Hodeida, serangan dilaporkan menewaskan 13 orang — mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.

Sementara itu di Sanaa, sejumlah serangan udara dilaporkan menghantam wilayah Rajam di distrik Bani Hushaysh serta al-Nahdayn di distrik Al-Sabeen, yang menyebabkan tiga orang tewas.

Bulan lalu, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa ia telah menginstruksikan pelaksanaan “tindakan militer tegas” terhadap kelompok Houthi, serta mengancam akan “menghancurkan mereka sepenuhnya.”

Sejak November 2023, Houthi diketahui telah menyerang kapal-kapal yang melintasi Laut Merah, Laut Arab, Selat Bab al-Mandab, dan Teluk Aden sebagai bentuk dukungan terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza, yang menjadi sasaran serangan Israel dengan korban mencapai lebih dari 50 ribu jiwa.

Kelompok ini sempat menghentikan aksinya saat gencatan senjata diberlakukan antara Israel dan Hamas pada Januari. Namun, serangan kembali dilanjutkan usai Israel meluncurkan serangan udara terbaru di Gaza bulan lalu.

Baca Juga :  TikTok Terancam Diblokir di AS Mulai 19 Januari, Apa Sebabnya?