Pintasan.co, Jakarta – Dalam pernyataan resmi yang disampaikan di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan pembicaraan lebih dari tiga kali dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto terkait komposisi menteri untuk kabinet mendatang.
Paloh menyatakan bahwa komunikasi ini sangat penting untuk memastikan bahwa NasDem dapat berkontribusi secara konstruktif dalam pemerintahan yang akan datang.
Paloh menjelaskan, meski NasDem memiliki peran dalam koalisi, ia sadar bahwa partainya bukanlah yang pertama kali memperjuangkan Prabowo di Pilpres.
“Saya mengajak semua pihak untuk memberikan kesempatan kepada Pak Prabowo dan seluruh kebijakan beliau untuk memprioritaskan partai-partai lain yang telah berjuang sejak awal,” ujarnya. Pernyataan ini menunjukkan sikap rendah hati dari NasDem, yang lebih memilih untuk tidak mengedepankan kepentingan pribadi dalam pengisian kabinet.
Dalam pandangan Paloh, mengedepankan partai lain yang lebih dulu berjuang bersama Prabowo adalah tindakan yang etis dan pantas. “Kami memahami bahwa tidak etis jika NasDem meminta kursi menteri ketika ada partai-partai lain yang telah berjuang lebih awal. Kami ingin memberikan penghormatan kepada mereka,” jelasnya.
Menurutnya, keputusan untuk memberikan kesempatan kepada partai-partai lain dalam kabinet adalah langkah penting untuk menjaga integritas dan etika politik.
Paloh menambahkan, jika memungkinkan, NasDem lebih memilih untuk berada di urutan belakang dalam pembentukan kabinet. “Artinya, jika ada pertimbangan untuk memasukkan NasDem, kami berharap itu tidak menjadi prioritas utama. Kami lebih memilih untuk memberikan ruang kepada saudara-saudara kita di partai lain,” tuturnya.
Ini menunjukkan komitmen NasDem untuk menjaga harmonisasi dalam koalisi, serta mendorong kerjasama yang lebih baik antar partai.
Di sisi lain, Paloh juga menegaskan bahwa partainya tidak mempermasalahkan jika kabinet yang dibentuk oleh Prabowo nanti menjadi besar.
“Kami menghormati hak prerogatif presiden untuk menentukan siapa yang pantas menduduki posisi dalam kabinet,” ujarnya. Pernyataan ini mencerminkan kesadaran NasDem akan dinamika politik dan pentingnya kolaborasi dalam pemerintahan.
Prabowo dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka dijadwalkan dilantik pada 20 Oktober 2024 mendatang. Hingga saat ini, susunan kabinet belum diumumkan, dan semua mata tertuju pada bagaimana komposisi menteri yang akan terbentuk.
Dengan sikap kooperatif yang ditunjukkan oleh Surya Paloh dan Partai NasDem, diharapkan dapat menciptakan suasana politik yang lebih kondusif dan kolaboratif dalam membangun pemerintahan yang lebih baik untuk Indonesia.