Pintasan.co, Cilacap – Banjir yang melanda Kecamatan Sidareja, Cilacap pada Kamis (5/12) malam memaksa sebagian warga untuk mengungsi.

Mereka terpaksa meninggalkan rumah karena terendam banjir. Luapan Sungai Cibereum dan Cikalong yang meluap di Kecamatan Sidareja menyebabkan kepanikan terutama di Dusun Cibenon, Desa Sidareja.

Meskipun dusun ini sudah sering dilanda banjir, bencana tetap saja membuat warga khawatir. Salah satunya adalah Resa, seorang warga Dusun Cibenon.

Resa dan keluarganya terpaksa mengungsi ke Aula Koramil 11/Sidareja setelah rumah mereka terendam banjir.

Ketika air mulai memasuki rumah sekitar pukul 23.00 WIB, Resa langsung menyelamatkan diri sambil menggendong anaknya, lalu bergegas menuju tempat pengungsian yang telah disiapkan.

“Kalau ini sih ( banjir) setiap musim hujan pasti memang banjir, jadi kaya banjir tahunan.Banjirnya baru malam hari, jadi ketika banjir datang langsung kami mengungsi ke Koramil,” ungkapnya.

Resa mengatakan bahwa saat mengungsi, ketinggian air di rumahnya mencapai sekitar 60 sentimeter.

Karena tidak ingin mengambil risiko, dia memilih untuk menyelamatkan diri dan bergabung dengan korban lainnya di pengungsian.

“Rumahnya kebanjiran karena hujan lebat dari sore sampai malam, jadi banjir airnya naik masuk ke rumah, banjirnya kalau di rumah saya 60 sentimeter, ada juga yang sampe 1 meter,” kata dia.

Korban banjir lainnya, Yuli menceritakan bahwa dia bersama keluarganya baru mengungsi di Aula Koramil 11/Sidareja pada Jumat (6/12) pagi tadi.

Yuli memutuskan untuk mengungsi pada pagi hari setelah malam sebelumnya dia dan keluarganya fokus menyelamatkan perabotan serta barang-barang di rumah.

Namun karena air terus meninggi, pagi harinya dia bersama tiga anggota keluarganya segera menuju tempat pengungsian.

“Saya mengungsi dari pagi, kalau semalem dirumah, bertahan disana karena takut ninggalin barang kan, menyempatkan beres-beres barang dulu baru mengungsi. Cuma karena udah ngga berani, pagi-pagi saya langsung kesini sama anak-anak,” jelasnya.

Meskipun air di rumahnya malam itu hanya setinggi selutut, kondisi tersebut membuat Yuli merasa gelisah dan tidak bisa tenang sepanjang malam.

Baca Juga :  Kolam Retensi Kudus Diharapkan Atasi Banjir, Warga Diminta Bersabar

Apalagi banjir ini adalah pengalaman pertamanya sejak tinggal di Dusun Cibenon, Desa Sidareja.

“Airnya sampai diatas lutut, semalem kan bertahan disana, tidur ngga tenang, empat orang terus pindah kesini (read pengungsian). Saya baru ngerasain banjir karena baru pindah,” kata Yuli.

Yuli menyatakan bahwa ia akan kembali ke rumahnya setelah kondisi banjir benar-benar reda.

“Balik ke rumah kalau sudah surut, kalau sekarang tidur belum berani di rumah,” ungkapnya.

Menurut data dari BPBD Cilacap, hingga sore tadi sekitar pukul 17.00 WIB jumlah pengungsi terus meningkat.

Saat ini total ada 153 warga yang mengungsi dan mereka tersebar di tiga tempat pengungsian.

Di Aula Koramil 11/Sidareja terdapat 82 orang, di Aula PLKB Sidareja ada 16 orang, dan di Gereja Bethel Tabernekel Sidareja tercatat 55 orang