Pintasan.co, Jakarta – Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto Ketua Komisi IV DPR RI, menyambut baik mengenai rencana pemberian gelar pahlawan nasional bagi Soeharto.

Usulan tersebut disampaikan oleh Saifullah Yusuf Menteri Sosial.

Pengusulan nama Soeharto sebagai pahlawan nasional muncul setelah MPR secara resmi mencabut namanya dari Ketetapan MPR Nomor 11 Tahun 1998 tentang penyelenggara negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) pada tahun 2024. Nama Soeharto tercantum dalam Pasal 4 TAP MPR tersebut.

“Iya, alhamdulilah. Alhamdulilah, kalau pemerintah mau berkenan untuk menganugerahkan gelar pahlawan untuk Presiden Soeharto. Karena mengingat jasanya yang begitu besar kepada bangsa dan negara,” ujar Titiek Soeharto di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu (23/4/2025). 

Walaupun demikian, Titiek Soeharto tidak menaruh harapan yang terlalu tinggi bahwa usulan tersebut akan terwujud, mengingat ini bukan pertama kalinya nama Soeharto diusulkan sebagai pahlawan nasional.

Tetapi, seandainya kali ini usulan itu dikabulkan tahun 2025, maka dia akan menyampaikan terima kasih kepada pemerintah. 

“Pak Harto kan wafat sudah lama sekali ya. Setiap tahun wacana ini, setiap hari pahlawan selalu muncul, muncul, muncul (usulan jadi pahlawan nasional). Kami sampai ‘udah ah, udah lah. Mau dikasih gelar atau enggak, pokoknya Beliau tetap pahlawan bagi kami semua,” imbuh Titiek dilansir dari IDN Times. 

Titiek Soeharto meyakini bahwa bukan hanya keluarganya yang memandang presiden kedua Indonesia itu sebagai pahlawan, tetapi juga jutaan rakyat Indonesia lainnya.

“Jadi, sekali lagi, bagi kami keluarga, diberi gelar atau tidak diberi gelar, Pak Harto adalah pahlawan bagi kami. Saya yakin Beliau juga adalah pahlawan buat berjuta-juta rakyat Indonesia yang mencintainya,” kata Titiek. 

Baca Juga :  Gugatan Hasil Munas, Bahlil Lahadalia: Proses Hukum Itu Hal Biasa