Pintasan.co, Sulawesi Tengah – Tokoh lintas agama serta pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur di Provinsi Sulawesi Tengah sepakat untuk menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 yang damai, aman, dan penuh kedamaian.

Kesepakatan ini diungkapkan dalam acara silaturahim Pilkada Rukun yang diselenggarakan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulteng di Kota Palu pada Rabu.

Dalam acara tersebut, panitia menampilkan video berisi komitmen dari para calon gubernur dan wakil gubernur Sulteng, yang kemudian disaksikan oleh seluruh undangan yang hadir.

Selain itu, tayangan video juga menampilkan komitmen dari tokoh-tokoh lintas agama yang mewakili berbagai keyakinan, serta pernyataan komitmen dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulteng.

Dalam sambutannya, Ketua FKUB Sulteng, Zainal Abidin, menyatakan bahwa keikutsertaan tokoh lintas agama dan paslon gubernur-wakil gubernur ini merupakan langkah nyata untuk meningkatkan kualitas demokrasi di Sulawesi Tengah.

“Silaturahim ini sekaligus menjadi deklarasi untuk pilkada yang rukun, aman, dan damai, yang memuat lima poin penting,” kata Zainal Abidin.

Kelima poin tersebut antara lain mengajak semua pihak yang terlibat dalam pilkada untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, menolak politik identitas, serta tidak menggunakan rumah ibadah sebagai tempat kampanye.

Selain itu, juga ditekankan pentingnya untuk mengutuk penyebaran hoaks, ujaran kebencian, kampanye hitam, dan politik transaksional.

“Tujuan utama adalah menjaga kerukunan, memprioritaskan persatuan dan kesatuan, mengedepankan kesantunan, serta menciptakan suasana yang harmonis. Kita harus menjaga keamanan, ketertiban, dan kedamaian selama proses Pilkada ini,” tambah Zainal.

Poin kelima dalam deklarasi tersebut menegaskan tekad untuk menyelenggarakan Pilkada serentak di Sulawesi Tengah secara adil, aman, damai, bermartabat, dan berintegritas.

Baca Juga :  Gelar Tebus Murah Sembako, Paslon Wahyu - Ali Kena Tegur Bawaslu Kota Malang

Zainal Abidin, yang juga merupakan Guru Besar UIN Datokarama Palu, menekankan bahwa Pilkada adalah bagian dari kebutuhan masyarakat dalam berdemokrasi.

“Sebagai pesta demokrasi yang dilaksanakan setiap lima tahun, pilkada seharusnya menjadi momen yang membahagiakan bagi semua pihak,” tuturnya.