Pintasan.co, Makassar – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) akan meluncurkan layanan transportasi massal Trans Sulsel mulai Selasa, 9 Juli 2025. Sebanyak 27 unit bus baru disiapkan untuk melayani dua koridor utama yang menghubungkan kawasan metropolitan Mamminasata (Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar).

Langkah ini menandai komitmen serius Pemprov Sulsel dalam mengelola layanan transportasi publik secara mandiri, setelah sebelumnya disubsidi oleh Kementerian Perhubungan.

Kini, dengan keterbatasan anggaran pusat, pemerintah daerah mengambil alih penuh pengelolaan dua jalur utama.

“Pengambilalihan ini menjadi bukti keseriusan Pemprov Sulsel dalam memastikan layanan publik tetap berjalan. Dua koridor utama kini resmi kami kelola,” ujar Andi Erwin Terwo, Kepala Dinas Perhubungan Sulsel.

Koridor 1: Makassar – Takalar Lewati CPI dan 105 Halte

Koridor pertama akan dioperasikan oleh 14 armada bus berlogo “Trans Sulsel” dan melayani rute dari Mal Panakkukang hingga Pelabuhan Takalar, melewati ruas strategis seperti Jalan AP Pettarani, Pelita Raya, Sungai Saddang, dan Gunung Latimojong, hingga ke kawasan Center Point of Indonesia (CPI).

“Kawasan CPI sering mengalami kemacetan akibat kendaraan pribadi, maka rute kami sesuaikan agar mendukung kelancaran. Halte di sana juga telah kami siapkan, termasuk yang terhubung dengan terminal waterbase Taman Andalan,” ungkap Erwin.

Koridor ini memiliki total 105 halte untuk perjalanan pulang-pergi, serta melewati lokasi penting seperti Universitas Ciputra, Masjid 99 Kubah, RS Vertikal Kemenkes, hingga pelabuhan.

Koridor 2: Hubungkan Unhas, Bandara, dan Jalur KA

Koridor kedua akan dilayani oleh 13 unit bus, menghubungkan Unhas Tamalanrea, Bandara Sultan Hasanuddin, hingga Terminal Kereta Api Mandai Maros.

Jalur ini juga terkoneksi langsung dengan rute kereta api menuju Pangkep, Barru, dan Parepare.

Baca Juga :  Atasi Kendala Distribusi, Pj Gubernur Sulsel Pastikan Pupuk Tersedia bagi Petani

Sebanyak 51 titik halte telah disiapkan di sepanjang koridor ini.

Subsidi Rp16,7 Miliar dan Bus Produksi Terbaru

Untuk mendukung operasional Trans Sulsel, Pemprov Sulsel mengalokasikan subsidi total sebesar Rp16,7 miliar: Rp9,4 miliar untuk koridor 1 dan Rp7,3 miliar untuk koridor 2.

Bus yang digunakan seluruhnya merupakan produksi tahun 2024 dengan kapasitas antara 35 hingga 40 penumpang per unit.

Dalam masa simulasi layanan yang telah berlangsung tiga hari terakhir, antusiasme masyarakat sangat tinggi, bahkan sebagian penumpang harus berdiri karena penuhnya bus.

“Respons masyarakat luar biasa, ini menjadi motivasi kami untuk terus memberikan pelayanan terbaik,” ujar Erwin.

Fasilitas Nyaman dan Gratis Saat Simulasi

Selain kenyamanan armada, bus juga dilengkapi dengan media informasi yang dapat dimanfaatkan oleh OPD untuk menyampaikan layanan publik kepada warga. Selama masa uji coba, layanan diberikan secara gratis.

Erwin juga menegaskan bahwa seluruh armada telah melalui proses uji laik jalan guna memastikan keamanan dan kelayakan operasional.

Pemerintah terus mematangkan aspek teknis dan administratif jelang peluncuran resmi.

Menuju Transportasi Publik Terpadu dan Berkelanjutan

Trans Sulsel merupakan program unggulan dari Gubernur Andi Sudirman Sulaiman dan Wakil Gubernur Fatmawati Rusdi, sebagai upaya membangun sistem transportasi modern dan terintegrasi di Sulsel.

Dilengkapi dengan halte berstandar modern dan koneksi ke simpul transportasi penting seperti bandara dan pelabuhan, Trans Sulsel digadang-gadang menjadi fondasi mobilitas publik yang efisien, nyaman, dan ramah lingkungan di masa depan.

“Kami berharap masyarakat mendukung penuh transformasi ini sebagai langkah menuju transportasi publik yang lebih baik,” tutup Erwin.