Pintasan.co, Jakarta – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menegaskan pentingnya menciptakan sistem pendidikan yang inklusif dan berkeadilan melalui visi “Pendidikan Bermutu untuk Semua.”

Fokus utama visi ini adalah pembangunan sumber daya manusia unggul sebagai prioritas nasional.

Untuk mencapai hal tersebut, ia memperkenalkan prinsip organisasi RAMAH, yakni Responsif, Akuntabel, Melayani, Adaptif, dan Harmonis, guna memastikan kementerian dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara efektif.

“Prinsip ini mencerminkan komitmen untuk menghadirkan layanan pendidikan yang tanggap, transparan, berorientasi pelayanan, adaptif, dan harmonis,” ujar pernyataan resmi dari Kemendikdasmen.

Sebagai bagian dari upaya ini, Abdul Mu’ti meluncurkan program “Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” untuk membentuk kebiasaan positif sejak dini, seperti bangun pagi dan tidur lebih awal.

Keberhasilan program ini, menurutnya, membutuhkan kolaborasi berbagai pihak, termasuk orang tua, guru, serta tokoh agama dan budaya.

Kementerian juga memperkuat kualitas tenaga pengajar melalui pelatihan bimbingan konseling bagi guru sekolah dasar.

Hingga akhir 2024, sebanyak 1.021 guru telah mengikuti pelatihan ini, dan pada 2025 program ini ditargetkan mencakup lebih dari 22 ribu guru.

Pelatihan tersebut dirancang untuk membantu pengembangan siswa, mencegah kekerasan, dan memperkuat pendidikan berbasis nilai.

Selain itu, Kemendikdasmen mengalokasikan anggaran Rp33,4 triliun untuk meningkatkan tunjangan profesi bagi guru ASN dan non-ASN, serta mempercepat sertifikasi pendidik.

Hingga Desember 2024, sertifikasi PPG telah mencakup lebih dari 605 ribu guru dan calon guru.

Langkah lainnya adalah penerbitan Peraturan Mendikdasmen Nomor 1 Tahun 2025 yang bertujuan mendistribusikan guru berkualitas hingga ke pelosok negeri.

Platform digital bernama “Rumah Pendidikan

Abdul Mu’ti juga memperkenalkan platform digital bernama “Rumah Pendidikan,” yang menyatukan lebih dari 950 layanan pendidikan dalam satu ekosistem.

Baca Juga :  Apa Sih Kesaktian dari 3 Kartu Sakti Ibas-Puspa, Berikut Penjelasannya

Inisiatif ini bertujuan memberikan akses mudah kepada siswa, guru, dan orang tua untuk berbagai informasi dan layanan pendidikan.

Di sisi infrastruktur, renovasi sekolah mulai 2025 akan dikelola dengan sistem swakelola untuk efisiensi dan relevansi kebutuhan.

Sistem evaluasi pendidikan pun sedang disempurnakan melalui pendekatan yang lebih holistik, yang diharapkan dapat mengurangi tekanan psikologis siswa dan lebih relevan dengan kebutuhan pembelajaran.

Sebagai bagian dari penguatan identitas nasional, Kemendikdasmen menginisiasi program “Bangga, Maju, dan Mahir Bahasa Indonesia.”

Langkah ini diluncurkan pada Bulan Bahasa 2024 untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam berbahasa sekaligus memperkokoh kebanggaan terhadap bahasa nasional.