Pintasan.co, Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menjadi sorotan setelah mengeluarkan ancaman tegas kepada para petugas pengendali lalu lintas udara (Air Traffic Controller/ATC) yang tidak masuk kerja selama masa shutdown atau penutupan pemerintahan yang telah berlangsung lebih dari sebulan.
Trump menegaskan, para petugas bandara yang absen akan mendapat pemotongan gaji, sementara mereka yang tetap bekerja akan diberi bonus besar.
Melalui unggahan di media sosial Truth Social pada Senin (10/11) waktu setempat, Trump menulis bahwa seluruh petugas ATC harus segera kembali bekerja.
“Semua Pengendali Lalu Lintas Udara harus kembali bekerja sekarang juga! Siapa pun yang tidak kembali akan dipotong gajinya,” tulisnya tegas.
Sebaliknya, Trump menjanjikan bonus hingga US$ 10.000 atau sekitar Rp166,9 juta bagi para petugas bandara yang tetap bekerja tanpa mengambil cuti selama masa shutdown.
Ia menyebut mereka sebagai “patriot hebat” yang menunjukkan pengabdian luar biasa kepada negara.
Pernyataan keras ini muncul di tengah kekacauan sistem penerbangan nasional yang tengah mengalami kelumpuhan akibat kekurangan staf, terutama operator ATC.
Selama akhir pekan sebelumnya, ribuan penerbangan di seluruh negeri dibatalkan karena banyak petugas yang memilih absen lantaran tidak menerima gaji selama 41 hari penutupan pemerintah berlangsung.
Sebagian petugas mengaku terpaksa mencari pekerjaan sampingan atau tidak mampu membayar kebutuhan rumah tangga seperti pengasuh anak.
Kondisi tersebut menyebabkan lebih dari 1,2 juta penumpang mengalami penundaan maupun pembatalan penerbangan dalam dua hari terakhir.
Trump dalam pernyataannya juga menegaskan bahwa pemerintah siap menggantikan para petugas yang tidak kembali bekerja. Ia bahkan menantang mereka yang tidak puas agar mengundurkan diri.
“Bagi yang hanya tahu mengeluh dan mengambil libur, meskipun tahu akan dibayar penuh nantinya, saya tidak senang dengan kalian. Jika ingin mundur, silakan, tanpa pesangon! Kalian akan segera digantikan oleh patriot sejati dengan teknologi terbaik,” tegasnya.
Mantan presiden AS itu menutup pernyataannya dengan seruan keras, mendesak semua petugas bandara untuk segera melapor dan kembali bertugas.
“Kepada semuanya yang lain, segera kembali bekerja,” pungkasnya.
