Pintasan.co, Makassar – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Sulawesi Selatan menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir.

Hal ini diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Eka Prasetya, saat menghadiri kegiatan di Kantor Pelindo Regional 4, Makassar, Rabu (12/06/2025).

“Pertumbuhan UMKM di Sulsel sangat menggembirakan. Pada 2019 jumlahnya tercatat sekitar 944 ribu unit. Jumlah tersebut meningkat menjadi 1,2 juta pada 2020, kemudian naik lagi menjadi 1,5 juta pada 2021, dan pada 2024 mencapai 1,8 juta,” papar Andi Eka, mengacu pada data dari BPS Sulsel dan Dinas Koperasi dan UMKM.

Dengan perkembangan tersebut, ia menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk sektor swasta.

Salah satu bentuk dukungan yang dibutuhkan UMKM adalah pembinaan berkelanjutan serta akses terhadap pembiayaan, termasuk model pembiayaan syariah yang ditawarkan lembaga perbankan.

Selain itu, Andi Eka juga menyoroti pentingnya penguasaan teknologi digital di kalangan pelaku UMKM.

Penggunaan sistem pembayaran berbasis barcode dan platform digital dinilai esensial agar pelaku usaha tidak tertinggal dalam hal pemasaran dan penetrasi pasar.

“Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terus membuka ruang dan peluang bagi UMKM untuk berkembang dan berinovasi. Kolaborasi dengan sektor swasta menjadi kunci dalam mendorong peningkatan kualitas produk agar bisa diterima pasar nasional bahkan internasional,” jelasnya.

Dalam rangkaian kegiatan SPJM Support UMKM 2025, Andi Eka juga mengapresiasi upaya berbagai pihak dalam membina 30 pelaku UMKM yang berhasil lolos tahap kurasi.

Ia berharap mereka dapat naik kelas dan mampu menembus pasar global secara mandiri.

Salah satu pelaku UMKM yang mengikuti kegiatan tersebut, Irwandi, pemilik Cafe Kiva Han yang mengusung produk kopi Toraja, mengaku bersyukur masuk dalam 30 besar peserta.

Baca Juga :  Pesta Miras Berujung Kekerasan: Pria di Pangkep Tikam Teman Hingga Luka Parah

Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan juga menjadi ruang belajar yang penting bagi pelaku usaha.

“Kami mendapatkan banyak pelatihan dan materi yang membantu kami lebih adaptif terhadap dinamika pasar yang cepat berubah,” ungkapnya.