Pintasan.co, Sleman – Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menyelenggarakan Global Culture Festival (GCF) 2024 di GOR UNY pada Selasa (3/12/2024) sejak pagi hari.
Ini merupakan penyelenggaraan pertama GCF setelah pandemi Covid-19.
GCF tahun ini dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Pariwisata DIY, Kepala Kantor Internasional universitas di Yogyakarta, serta mahasiswa internasional dari berbagai perguruan tinggi.
Kepala Kantor Internasional UNY, Prof. Mochamad Bruri Triyono, menyatakan bahwa acara ini mengangkat konsep pengenalan budaya berbagai negara melalui fashion show, sajian kuliner, dan talkshow.
“Mahasiswa asing akan memasak masakan khas negara mereka masing-masing dan akan dipresentasikan di booth mereka,” katanya saat konferensi pers di UNY, Senin (2/12/2024).
Dia menjelaskan bahwa tujuan GCF adalah untuk memperdalam pemahaman tentang budaya dan kuliner dari berbagai negara.
Mahasiswa lokal dan asing juga diajak untuk membangun hubungan yang harmonis.
“Ini juga jadi ajang untuk memperkenalkan UNY sebagai kampus dengan visi internasional, memberikan wadah untuk mahasiswa asing yang ingin memperlihatkan keunikan budaya mereka agar mahasiswa lokal dan asing bisa saling berkenalan,” jelasnya.
GCF tahun ini mengusung tema Nurturing Global Harmony: Celebrating International Friendship, yang diharapkan dapat memperkuat kesadaran interkultural di kalangan mahasiswa.
“Kami juga akan mengundang unit kegiatan mahasiswa (UKM) dari UNY,” jelasnya.
Wakil Rektor Bidang Riset, Kerja Sama, Sistem Informasi, dan Usaha, Prof. Margana, menyampaikan bahwa dengan status UNY sebagai Perguruan Tinggi Negeri-Badan Hukum (PTN-BH), pihak universitas berharap dapat menarik lebih banyak mahasiswa asing untuk melanjutkan studi di kampus tersebut.
“Dengan begitu, asimilasi budaya dapat terjadi, khususnya melalui kegiatan Global Cultural Festival ini,” kata Margana.
Ia menyatakan bahwa jumlah mahasiswa asing tahun ini mengalami peningkatan, dengan perwakilan dari Asia, Eropa, dan Afrika, mencapai lebih dari 150 orang.
Akos Szabo-Ghali, perwakilan mahasiswa asal Hungaria, mengungkapkan bahwa Festival Budaya Global sangat membantu mahasiswa dalam memperkenalkan budaya mereka sekaligus merefleksikan pengalaman selama studi di UNY.
Menurutnya, menjaga budaya sebagai bagian dari identitas diri sangat penting, terutama ketika sedang menempuh pendidikan di negara asing.
Cinta terhadap budaya sendiri harus menjadi sumber kebanggaan dan tidak boleh terpengaruh oleh budaya lain.
“Kami berusaha untuk memperkenalkan kebudayaan kami juga,” tukasnya.
Acara ini gratis dan terbuka untuk umum.