Pintasan.co, Luwu Timur – Dalam upaya menjaga stabilitas harga menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Wakil Bupati Luwu Timur, Hj. Puspawati Husler, bersama Kepala Bagian Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setdakab Lutim, Ragusma Lukman Wahab, mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi secara daring dari Ruang Rapat Pimpinan Kantor Bupati Luwu Timur, Senin (15/12/2025).
Rakor yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri RI tersebut diikuti seluruh pemerintah kabupaten/kota di Indonesia.
Agenda rapat membahas langkah-langkah konkret pengendalian inflasi, termasuk pemaparan hasil pemantauan harga pangan strategis serta kondisi harga di daerah menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru.
Dalam rapor inflasi disampaikan bahwa pada November, inflasi nasional tercatat sebesar 2,72 persen secara year-on-year, 0,17 persen month-to-month, dan 2,27 persen year-to-date. Sejumlah daerah juga mengalami kecenderungan kenaikan harga, terutama pada komoditas cabai rawit, bawang merah, dan telur ayam ras.
Pemerintah pusat mendorong penguatan kerja sama antardaerah sebagai langkah pengendalian, khususnya bagi daerah yang kekurangan pasokan agar dapat menjalin kemitraan dengan wilayah yang memiliki stok berlebih.
Selain langkah jangka pendek, turut dibahas rencana pemulihan kawasan hortikultura di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang terdampak bencana.
Bantuan yang disiapkan antara lain benih cabai untuk lahan banjir dan puso seluas 440 hektare, mulsa bawang merah seluas 11,5 hektare, serta 2.306 sachet benih sayuran lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Wabup Puspawati berharap kondisi stok pangan di Luwu Timur menjelang Nataru tetap aman dan terkendali.
Ia menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan.
“Persiapan menghadapi Nataru harus terus dipantau. Kita perlu bergerak lebih cepat, lebih solid, dan saling bersinergi. Setiap potensi kenaikan harga harus segera ditangani bersama,” tegasnya.
Wabup Puspawati juga secara langsung meminta laporan dari OPD teknis terkait untuk memastikan perkembangan harga kebutuhan pokok di Luwu Timur tetap stabil.
Rakor ini turut diikuti oleh perwakilan Bagian Perekonomian dan Administrasi Pembangunan, Inspektorat, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Dagkoperindag UKM, Bapperida, serta Dinas Perikanan.
