Pintasan.co, Jakarta – Wali Kota Nabatieh di Lebanon selatan, Ahmad Kahil, dilaporkan meninggal dalam serangan Israel yang mengenai gedung pemerintahan kota pada Rabu (16/10).

Menurut laporan dari kantor berita Lebanon, NNA, Kahil tewas pada Rabu pagi setelah serangan Israel menghantam kantor pemerintahan kota Nabatieh.

Selain Kahil, beberapa pegawai pemerintah juga dilaporkan tewas dalam serangan tersebut.

Kementerian Kesehatan Lebanon sebelumnya mengumumkan bahwa lima orang tewas akibat serangan udara Israel yang menghantam kantor pemerintahan kota Nabatieh.

Perdana menteri Lebanon juga memberikan tanggapan atas serangan ini

Ia pun mengutuk serangan brutal Zionis yang telah menewaskan sejumlah pegawai pemerintah tersebut.

“[Saya] mengutuk agresi baru Israel terhadap warga sipil di Kota Nabatieh, yang dengan sengaja menargetkan pertemuan dewan kota yang tengah membahas layanan dan bantuan,” kata Mikati, PM Lebanon dalam pernyataannya, seperti dikutip Al Jazeera.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah mengonfirmasi serangan itu, mengklaim bahwa mereka menargetkan “infrastruktur bawah tanah yang digunakan oleh Pasukan Radwan Hizbullah.”

Sejak 1 Oktober, militer Israel telah meluncurkan invasi darat ke Lebanon selatan. Israel menyatakan bahwa operasi “terbatas” ini dilakukan untuk menetralisir wilayah perbatasan yang dianggap sering mengancam keselamatan warga Israel.

Namun, seiring berjalannya waktu, militer Israel justru memperluas invasi tersebut, yang kini mulai bergerak ke arah utara.

Sebelum melancarkan invasi darat, Israel telah menewaskan 1.204 orang di Lebanon melalui serangannya pada 23 September. Serangan itu juga menyebabkan lebih dari 1,2 juta orang mengungsi dari Lebanon.

Baca Juga :  Tank Israel Serang Markas UNIFIL di Lebanon