Pintasan.co, Yogyakarta – Keputusan Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, yang menolak alokasi mobil dinas baru, mendapat apresiasi dari PDI Perjuangan, yang merupakan partai pendukungnya.
Anggaran sebesar Rp3 miliar yang semula untuk pengadaan kendaraan dinas jabatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota akan dialihkan untuk menangani masalah sampah.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta, Eko Suwanto, menyatakan bahwa pengalihan anggaran untuk mobil dinas ini dapat mempercepat solusi atas masalah sampah perkotaan.
Meskipun demikian, kebijakan Pemerintah Kota Yogyakarta perlu didorong untuk lebih meningkatkan pengelolaan sampah yang telah menjadi masalah jangka panjang.
“Ide Dokter Hasto ini patut didukung semua pihak. Solusi sampah perkotaan perlu segera direalisasikan, kurangi penumpukan di depo dengan tata kelola yang lebih baik,” tegasnya, Rabu (5/3/2025).
Namun demikian, Ketua Komisi A DPRD DIY tersebut menegaskan bahwa pengalihan anggaran untuk mobil dinas menjadi pengadaan gerobak harus mematuhi ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Yaitu, dengan dibelanjakan gerobak sampah bagi setiap RW se-Kota Yogya. Kawan-kawan pimpinan dan anggota Fraksi PDIP DPRD Kota Yogya tentu akan mengawal kebijakan ini dengan baik,” urai Eko.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menolak penyediaan kendaraan dinas baru yang sudah dianggarkan melalui APBD 2025.
“Ya, pada prinsipnya di era 2025 ini kan ada semangat untuk perubahan mindset, bahwa pemerintah daerah itu diselenggarakan dengan cara yang efektif dan efisien,” katanya, Senin (3/3/2025).
“Makanya contoh saja, seperti saya mau dibelikan mobil baru untuk mobil dinas itu. Saya bilang, ya mobil lama kan masih bagus. Meskipun mungkin sudah tiga atau empat tahun yang lalu,” lanjut Hasto.
Politikus dari PDI Perjuangan tersebut menegaskan bahwa anggaran sebesar Rp3 miliar yang semula dialokasikan untuk mobil dinas akan dipindahkan ke sektor lain.
Salah satunya, untuk menangani masalah sampah yang kini semakin mendapat perhatian serius dari masyarakat.
“Dengan mekanisme yang ada, anggaran beli mobil itu akan saya refocusing, nanti di perubahan. Dari pada buat beli mobil, itu kan lebih baik kita pakai untuk bikin gerobak sampah ya,” cetusnya.