Pintasan.co, Jakarta – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menegaskan komitmen pemerintah dalam memberantas mafia pangan sebagai langkah penting untuk menjaga kedaulatan dan ketahanan pangan nasional.

“Dalam setiap kesempatan, Bapak Presiden Prabowo selalu menekankan pentingnya kemandirian pangan,” ujar Gibran dalam sebuah video monolog yang diunggah di akun YouTube pribadinya dengan judul Hilirisasi Pertanian: Swasembada Pangan dan Petani Naik Kelas pada Sabtu (10/5/2025).

Gibran mengingatkan bahwa untuk mencapai kedaulatan pangan, Indonesia harus menuntaskan masalah mafia pangan.

“Mafia pangan harus diberantas, dan pendampingan kepada petani harus terus ditingkatkan,” tegasnya.

Dia juga mengungkapkan bahwa saat ini dunia sedang menghadapi krisis pangan global yang dipicu oleh meningkatnya jumlah penduduk, ketegangan geopolitik, serta dampak dari perubahan iklim.

“Populasi dunia terus berkembang dan diprediksi mencapai 9,4 miliar pada tahun 2045, meningkat sekitar 14,7 persen dari saat ini. Hal ini akan menyebabkan lonjakan kebutuhan pangan,” jelasnya.

Namun, di sisi lain, kemampuan dunia untuk memproduksi dan mendistribusikan pangan semakin terhambat.

“Tidak ada negara yang bisa berdiri tegak tanpa pangan. Masalah pangan adalah masalah kedaulatan bangsa. Negara yang ingin maju harus memperhatikan sektor pangan,” lanjut Gibran.

Untuk itu, pemerintah terus memperkuat infrastruktur pertanian.

Pada tahun ini, pemerintah telah mengalokasikan pembangunan dan perbaikan irigasi untuk 2 juta hektare lahan pertanian.

Selain itu, 53 bendungan baru telah selesai dibangun, dengan 45 di antaranya dapat digunakan untuk irigasi lahan pertanian.

Secara keseluruhan, kini terdapat 218 bendungan yang mendukung irigasi pertanian.

Gibran mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan.

“Mari kita bersama-sama menciptakan masa depan pangan yang lebih baik dan kuat bagi Indonesia. Dari kita, oleh kita, untuk kita semua, sebagai bangsa yang berdaulat,” ajaknya.

Baca Juga :  Kapolri Ungkap Peluang One Way Nasional Arus Balik Lebaran Dipercepat: Pantauan Jadi Kunci