Pintasan.co, Temanggung – Human Metapneumovirus (HMPV) adalah virus yang menyerang saluran pernapasan manusia.
Virus ini termasuk dalam keluarga Pneumoviridae dan pertama kali ditemukan pada tahun 2001 di Belanda.
Meskipun demikian, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Temanggung, Sarjana, menjelaskan bahwa HMPV bukan infeksi baru.
Menurut Sarjana, virus ini sudah dikenal sejak lama dan telah menyebar di berbagai negara.
“Jadi virus ini sebenarnya sudah lama ditemukan, sejak tahun 2001 di Belanda, waktu itu dan memang di beberapa negara sudah ada, sehingga ini bukan suatu infeksi yang baru,” ujarnya pada Senin (14/1/2025) di Temanggung.
Sarjana juga menegaskan bahwa HMPV berbeda dengan virus Corona (Covid-19), meskipun gejalanya serupa.
Gejala yang muncul akibat infeksi HMPV antara lain demam, flu, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan dalam kondisi tertentu, sesak napas.
“Untuk HMPV ini gejalanya mirip sekali dengan orang yang flu biasa itu atau Influenza Like Ilness (ILI) seperti demam, pilek, batuk dan hidung tersumbat, serta kadang disertai nyeri tenggorokan. Kalau yang lebih serius memang bisa sampai ada sesak napas, dan komplikasinya bisa sampai Bronkitis dan Pneumonia. Itu kalau sudah di tahap serius,” jelasnya lebih lanjut.
Hingga saat ini, Temanggung belum melaporkan adanya kasus HMPV. Namun, Dinas Kesehatan tetap menghimbau masyarakat untuk menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Selain itu, penting untuk mencegah penularan virus dengan cara menjaga etika saat batuk atau bersin, sehingga droplet tidak mudah menyebar ke orang lain.
“Alhamdulillah, hingga saat ini belum ada laporan kasus HMPV, di Temanggung juga belum ada. Semoga saja tidak ada kasus. Seandainya pun ada, insyaallah gejalanya ini ringan. Jadi untuk menghadapi HMPV ini masyarakat diimbau untuk menerapkan PHBS, menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker bagi yang sedang batuk dan pilek, dan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat, jika sudah dua hari demam tidak kunjung turun,” tambah Sarjana.
Lebih lanjut, Sarjana mengingatkan bahwa beberapa kelompok rentan, seperti anak-anak di bawah lima tahun, lansia di atas 65 tahun, serta mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu yang mengurangi daya tahan tubuh, perlu lebih waspada terhadap HMPV.