Pintasan.co, Semarang – Polda Jawa Tengah akan melakukan evaluasi terhadap kepemilikan senjata api oleh seluruh anggotanya.
Kebijakan ini diambil sebagai respons atas insiden yang melibatkan Aipda Rubig Zaenudin anggota Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang yang terlibat dalam penembakan terhadap tiga pelajar SMK N 4 Semarang di Jalan Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Kota Semarang, pada Minggu (24/11/2024) sekitar pukul 00.19 WIB.
Ketiga korban tersebut adalah GRO (17), AD (17), dan SA (16). GRO meninggal dunia setelah ditembak di bagian pinggul, yang menyebabkan luka tembus ke usus, sementara SA mengalami luka tembak di tangan dan AD di dada.
Kombes Pol Artanto, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jawa Tengah, mengungkapkan bahwa kasus Aipda Robig yang menembak pelajar berdampak pada kebijakan pimpinan terkait evaluasi kepemilikan senjata api bagi anggota polisi.
“Kami tinggal menunggu informasi lanjutan saja,” terangnya, di Mapolda Jateng, Rabu (4/12/2024).
Dia belum dapat memastikan bagian mana yang akan dievaluasi. Namun, hingga saat ini, proses kepemilikan senjata api bagi anggota Polri melibatkan serangkaian tes.
Beberapa tes yang dilakukan antara lain penilaian dari atasan, tes psikologi, pelatihan menembak, serta pemeriksaan terhadap lingkungan sekitar dan rekan kerja.
“Prosedurnya cukup banyak yang harus dilalui teman-teman yang memegang senjata organik di kepolisian,” katanya.
Ketika disinggung apakah Aipda Robig lulus tersebut, Artanto mengiyakan.
“Tentunya (Aipda R lolos seleksi) kalau sudah punya senjata api berarti punya rekam jejak yang bagus,” klaim Artanto.
Artanto menyatakan bahwa pistol yang digunakan oleh Aipda Robig adalah jenis CDF Revolver yang memiliki kapasitas peluru sebanyak 6 butir.
“Pistol ini biasa digunakan oleh anggota kepolisian,” ujarnya.
Dia juga menegaskan bahwa setiap anggota polisi yang membawa senjata api pada dasarnya telah dilatih untuk menembak dan telah lolos seleksi.
“Nah ini yang perlu dilakukan update dan pelatihan supaya mereka terampil dalam pengunaan senjata,” katanya.